Melawan Takut Melihat Jarum Suntik Saat Divaksin Covid-19

Program Pemerintah dalam menurunkan jumlah penderita covid-19 adalah vaksinasi. Program yang sudah berjalan beberapa waktu yang lalu kini sudah memasuki vaksin tahap kedua. Hari ini Jumat (26/02/2021) kantor kami Dinbudpar Brebes mendapat giliran untuk melakukan vaksinasi yang ditangani Puskesmas Banjarharjo. Seluruh pegawai wajib mengikuti program ini karena sudah ketentuannya seperti itu. Dan penulis pun mengikuti program tersebut walau Sejujurnya sangat takut.

Dok. Pribadi

Mengenyampingkan pro dan kontra berkaitan tentang pelaksanaan vaksinasi covid-19, penulis harus ikut. Kita percayakan kepada pemerintah yang sudah memberikan fasilitas untuk masyarakat. Ternyata walau sudah diniati, yakin dengan program ini masih saja perasaan takut menghantui. Dan tahu apa yang terjadi? Penulis harus bolak-balik keruangan vaksinisasi karena gagal berkali-kali disuntik. Sampai pada yang ketiga kali berhasil di vaksin.

Dok. Pribadi

Kegagalan disuntik vaksin bukan karena tidak percaya atau ragu dengan vaksin, tetapi karena takut dengan jarum suntik. Nah rasa takut pada jarum suntik berimbas pada tingginya tensi mencapai diatas 180/120. Hal ini tentu tidak lolos persyaratan untuk mengikuti vaksin. Disarankan untuk rileks dan istirahat agar tensi turun, alhasil turun tetapi belum maksimal akhirnya gagal lagi.

Petugas menyarankan untuk keluar ruangan, mencari udara segar dan minum obat penurun tensi karena tidak ada masalah kesehatan apapun. Mengikuti saran penulis bercanda, mendengarkan musik dan rileks, alhamdulillah satu jam kemudian tensi turun dan bisa ikut vaksin. Ternyata tidak sakit dan tidak ada efek samping. Ketakutan pada jarum suntik ternyata hampir menggagalkan untuk ikut vaksin covid-19.

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)