Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perlunya Belajar Bahasa Daerah sebagai Benteng untuk Melindungi Budaya Lokal

26 Januari 2021   21:02 Diperbarui: 27 Januari 2021   08:15 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sekolah tingkat dasar  diajarkan muatan lokal (mulok) yang diisi dengan ketrampilan atau pelajaran bahasa daerah. Bahasa daerah diajarkan untuk melindungi bahasa tersebut dan penggunaannya baik lisan maupun tulisan. Diakui atau tidak bahasa daerah mulai jarang dipakai dalam berkomukasi, masyarakat lebih sering menggunakan bahasa Indonesia. Kebanyakan beranggapan tanpa dipelajari mereka akan bisa berbahasa daerah karena merupakan bahasa ibu dan bahasa pergaulan. Pendapat itu bisa diterima tetapi kurang pas karena mereka tidak mempelajari tata bahasanya.

Program pelajaran bahasa daerah tentu tidak menjadi masalah bagi wilayah yang menggunakan satu bahasa. Lalu bagaimana yang tinggal di daerah perbatasan dengan culture dan bahasa yang berbeda? Tentu akan menimbulkan problem sendiri. Dan dibutuhkan solusi  yang tepat agar tidak membingungkan anak didik.

Sebagai contoh Kabupaten Brebes yang berada di daerah perbatasan Jateng-Jabar. Berada  dalam dua budaya Jawa dan Sunda serta berbahasa Jawa Ngapak tentu akan mengalami kesulitan dalam penerapan pelajaran bahasa daerah. Walaupun ada 7 kecamatan berbahasa ibu Sunda secara administratif berada di wilayah Jawa Tengah, mau tidak mau mereka mendapatkan pelajaran bahasa Jawa. Bisa dibayangkan betapa mereka mengalami kesulitan. Kalau bahasa Jawanya ngapak mungkin mereka bosa memahami tetapi yang diajarkan bahasa Jawa kromo.

Hal-hal seperti ini tentu akan menimbulkan persoalan serius kalau tidak saling menyadari. Tetapi dengan sikap  toleransi  dan saling menyadari membuat segala sesuatu menjadi mudah. Solusi yang bijak memberikan pelajaran bahasa Sunda di  wilayah yang berbahasa ibu Sunda. Sehingga mereka pun mendapatkan haknya walau sekolah   mereka berada di wilayah Jawa Tengah.

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun