Hari Anak Nasional di Tengah Pembelajaran Jarak Jauh

Setiap tanggal 23 Juli Bangsa Indonesia memperingati sebagai Hari Anak Nasional (HAN). Hal ini sesuai dengan keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 44 Tahun 1984 tertanggal 19 Juli 1984. 

Pada saat itu mantan Presiden Soeharto melihat anak-anak sebagai aset kemajuan bangsa. Pemerintah juga membentuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)  sebagai institusi independen guna melakukan pengawasan dan pelaksanaan upaya perlindungan anak. (sumber wikipedia). 

Dok. Aditia Wahyu

Dunia anak-anak identik dengan bermain dan belajar, dunia yang penuh tawa ceria tak mengenal susah. Namun ditengah pandemi kebebasan mereka seakan terbatasi baik untuk belajar dan bermain. 

Banyak fasilitas bermain yang tidak dibuka ataupun dibatasi pengunjungnya.  Termasuk dalam proses belajar mengajar mereka sedang mengalami kebingungan karena sistem daring. 

Dok. FB Zakri

Belajar menggunakan media online bagi anak-anak menimbulkan masalah tersendiri.  Dari masalah sistem pembelajaran, tidak punya hp, kuota sama kemampuan orang tua dalam memahami pelajaran.  Dunia anak-anak seperti berkurang dengan tidak bertemunya mereka dengan teman-teman dan berinteraksi dengan mereka. 

Dok. FB Zakri

Tidak semua anak-anak beruntung nasibnya, ada beberapa anak-anak yang putus sekolah, hidup dijalanan bahkan yang bekerja untuk meringankan beban orang tua. 

Bersyukur ada beberapa pihak atau lembaga yang membantu mengatasi permasalahan mereka. Ada forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP)  yang mengembabalikan mereka bersekolah. Semoga di HAN 2020 semua anak-anak Indonesia mendapatkan hak-haknya untuk masa depan mereka. (KBC-54|Kompasianer  Brebes Jateng|).