Sosok yang Baru Kukenal, Ternyata Seorang Kompasianer

Tak kenal maka tak sayang,  begitu bunyi pepatah lama yang masih relevan sampai sekarang. Aku memang mengenal dia seorang jurnalis wanita yang handal dan produktif. Setiap hari ketemu,  saling support dan komentar di artikel kita masing-masing. 

Dok. Pribadi

Seorang pengajar disebuah SMP N 2 Tonjong, seorang ibu dari tiga orang putra, dan masih sempat nulis,  luar biasa.  Perempuan luar biasa yang mulai menulis di Kompasiana sejak tahun 2017 tetapi mulai aktif menulis diakhir 2018. 

Berbagai tema sudah dibuat artikel mulai dari puisi,  travel,  kesehatan,  hobby,  sosbud dan yang paling dia senangi kuliner.  Tercatat sudah menulis 171 artikel dengan prestasi 82 Artikel Pilihan,  1 Artikel Utama dengan judul   Liburnya senang, tugasnya bikin meriang. 

Dok. Vera Shinta

Berawal dari challenge ketua Kombes untuk menulis artikel dari anggota Kombes.  Aku diserahi tugas untuk mengupas sosok penulis perempuan Vera Shinta.  Tugas yang berat karena saya belum genap satu bulan bergabung.  Kucoba buka profil akun Kompasiana dan kuhubungi lewat WA untuk mengorek informasi. 

Wow,  ternyata owh ternyata kita sudah saling mengenal dan sudah tiga kali bertemu dalam event pariwisata dan kebudayaan.  Dan pemilik Rekor Wanita Terproduktif Maret 2020 adalah teman keponakanku.  Owh dunia ternyata begitu sempit,  kemanapun kita pergi akan selalu dipertemukan. 

Kompasianer yang sudah bergelar Taruna memiliki 1759 point setiap hari selalu menulis. Menulis tentang apa saja yang dia temui dikehidupannya. Menulis adalah kebutuhan seperti halnya makan, maka dia menulis sehari minimal 3 artikel. Tetapi yang kulihat setiap hari rata-rata 8 artikel dia tulis. 

Perempuan yang tinggal di Paguyangan t as pi sering bolak balik ke Purwokerto karena anaknya sekolah disitu.  Keluarga dan menulis sama-sama penting, berkesenian juga kebutuhan rohani yang harus bisa berjalan berdampingan.  Satu aktivitas mensupport aktivitas lainnya, sehingga terjadi harmonisasi waktu yang membuat dia enjoy menjalani semua aktivitasnya. 

Sungguh ini suatu berkah Tuhan,  ang awalnya bertemu dalam aktivitas wisata,  kemudian menghilang.  Ketemu lagi di aktivitas kompasiana,  saling support saling sinergi tanpa pernah mengorek info pribadi, yang ternyata kita sudah kenal lama. (KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng)