Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ada Apa Dengan Erik Ten Hag?

20 Agustus 2022   08:00 Diperbarui: 20 Agustus 2022   10:41 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://football5star.com/erik-ten-hag-merana-di-manchester-united/

Penampilan Manchester United di Liga Premier Inggris tengah menjadi sorotan. Pasalnya dalam dua laga awal menghadapi dua tim yang bisa dikatakan kualitasnya berada di bawah tim setan merah, MU justru menelan dua kekalahan beruntun. Dikalahkan oleh Brighton pada 7 Agustus 2022 dalam laga pembuka Liga Inggris dengan skor 1-2 di Old Trafford dan seminggu berselang MU harus menelan kekalahan kedua secara beruntun kala dicukur Brentford dengan skor 4-0. Dengan hasil tersebut, Manchester United harus rela berada di dasar klasemen Liga Inggris karena belum mengoleksi satu poin pun. 

Tentu sebagai pecinta sepakbola khususnya pendukung Manchester United, kita kerap bertanya-tanya tentang performa MU yang justru menurun jika dibandingkan dengan laga pramusim. MU asuhan Erik Ten Hag seakan kehilangan magis dan daya juang kala melakoni dua laga awal Liga Inggris. Data dari berbagai sumber menyatakan jika Manchester United masih memiliki masalah besar di lini depan yang belum teratasi. Salah satunya minimnya kontribusi gol yang didapatkan dalam dua laga terakhir. Dari dua laga yang dilakoni tercatat Manchester United berhasil melepaskan tendangan total 32 tembakan namun ironisnya hanya 10 yang tepat mengarah ke gawang. Bahkan 1 gol yang diperoleh Manchester United hanya melalui gol bunuh diri.

Selain produktivitas yang minim, MU juga dinilai masih terlalu lemah ketika melakukan transisi dari menyerang ke bertahan dan begitu juga sebaliknya. Bermainnya sang mega bintang yakni Cristiano Ronaldo nyatanya belum mampu mendobrak kualitas permainan Manchester United dalam dua laga awal Premier League.

Selain transisi yang tak begitu baik, Ten Hag dinilai kurang menguasai dan memahami revolusi taktik yang harusnya dapat dilakukan oleh para pemain Manchester United. Kurang berkontribusinya lini tengah MU terutama di sisi gelandang jangkar yang diisi oleh Scot Mctominay dan Fred membuat permainan MU cenderung pasif karena aliran bola tak progresif dalam menekan lawan. 

Selain masalah dari lini tengah, Manchester United dianggap masih belum mampu menemukan duet pemain bertahan yang tepat untuk melindungi lini pertahanan Mamchester United. Nama-nama seperti Lisandro Martinez masih dirasa belum mampu berkolaborasi dengan pemain-pemain lain macam Raphael Varane, Viktor Lindelof, hingga Harry Maguire sekalipun. 

Permasalahan lain dari belum membaiknya performa Manchester United adalah dari taktik yang tak berjalan sesuai harapan Erik Ten Hag. Erik Ten Hag terkesan terlalu memaksakan taktik yang ia terapkan di Ajax untuk dapat diterapkan kembali di Manchester United. Alhasil, pemilihan duet lini bertahan antara Maguire dan Lisandro Martinex dianggap kurang cocok. Masalah yang nyata terletak pada persoalan perbedaan tinggi badan.

Lisandro Martinez yang memiliki tinggi badan dirasa belum mampu bersaing dengan striker-striker yang memiliki tubuh lebih tinggi. Hal tersebut kian diperparah dengan performa Harry Maguire yang kerap melakukan kesalahan-kesalahan fatal di area pertahanan Manchester United.

Persoalan lain yang harusnya menjadi faktor penyebab turunnya performa Manchester United yakni pola permainan yang tak berkembang dan terlalu monoton. Berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber, MU tercatat mampu menghasilkan prsentase penguasaan bola sebesar 67% dan lebih dari itu, Manchester United mampu melepaskan 525 pasing dengan akurasi mencapai 84%.  Walau secara penguasaan bola MU unggul,  namun dalam produktivitas gol serta peluang yang didapatkan masih tergolong minim. Maka dari itu, Ten Hag dirasa perlu untuk kembali menganalisis dan mengevaluasi hal-hal yang menjadi kelemahan Manchester United. Mulai dari lini bertahan, tengah, hingga barisa striker.

Itulah beberapa faktor yang menjadi penyebab buruknya penampilan Manchester United di awal kompetisi Liga Inggris musim ini.

#SalamLiterasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun