Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bedah Rumah a la Polres Salatiga

3 Februari 2016   17:36 Diperbarui: 3 Februari 2016   19:02 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Begini kondisi rumah Suratmi (foto: dok res Sltg)"][/caption]Kendati miskin publikasi, namun program Polisi Peduli yang digelar jajaran Polres Salatiga sejak tahun lalu, ternyata terus berjalan. Di awal bulan Febuari 2016 ini, sedikitnya 4 rumah warga tak layak huni, mendapat bantuan bedah rumah sehingga akan menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi pemiliknya.

Bagi sebagian orang, sosok polisi menjadi figur yang menakutkan hingga perlu dihindari. Sebaliknya, di mata Suratmi (45) warga Pendem RT 04 RW 03, Ledok, Argomulyo, Kota Salatiga, keberadaan prajurit Bhayangkara merupakan perwujutan dewa penolong yang dikirim Tuhan. Bagaimana tidak, rumahnya yang nyaris roboh, mendadak didatangi rombongan polisi yang dipimpin Kapolsek Argomulyo AKP Rohadi SH.

Kedatangan jajaran Polsek Argomulyo tersebut, meminta ijin kepada Suratmi untuk membedah rumah yang dihuninya. Konon perintah memugar rumah yang hampir roboh tersebut datang dari Kapolres Salatiga AKBP Yudho Hermanto yang memang sejak setahun terakhir getol merealisasikan program Polisi Peduli. “ Ya Allah, saya sampai menangis mendengar berita itu,” ungkap Suratmi, Rabu (3/2) siang.

[caption caption="Warga polisi & TNI kerja bhakti membongkar rumah Suratmi (foto: dok res Sltg)"]

[/caption]

Menurut Suratmi, suaminya sejak lama pergi meninggalkan anak istrinya. Untuk menyambung hidup, ia berjualan sate ayam keliling dengan keuntungan antara Rp 20 ribu- Rp 25 ribu.  Penghasilan yang sangat minim tersebut dimanfaatkan menghidupi tiga anak, akibatnya, jangankan memperbaiki rumah, buat kebutuhan sehari- hari saja kerap kelabakan. “ Kalau pas musim hujan, kami semuanya tidur di dapur karena takut rumah roboh,” jelasnya.

Nestapa yang diderita oleh Suratmi dan anak- anaknya, hari Minggu (31/1) menjadi sedikit ringan. Rombongan Polsek Argomulyo, bersama Babinsa Koramil serta warga setempat, langsung membongkar rumah miliknya yang telah miring posisinya. Nantinya, rumah papan itu akan dibangun semi permanen sehingga layak huni. Sembari menunggu bedah rumah selesai, sementara waktu mereka tidur di dapur.

Saat saya bertandang ke lokasi bedah rumah milik Suratmi, terlihat batu fondasi sudah tertanam. Nantinya, akan dilanjutkan dengan batako, sedangkan lantai diplester. Suratmi mengaku sangat berterima kasih kepada Kapolres Salatiga, meski belum pernah bertemu langsung, namun, ia merasa yakin nantinya setelah rumahnya selesai dibedah, AKBP Yudho pasti menengoknya.

[caption caption="Hari ini fondasi rumah Suratmi sudah dimulai (foto: bamset)"]

[/caption]

Bedah Rumah Empat Titik

Berdasarkan data yang saya peroleh, program Polisi Peduli yang digelar Polres Salatiga, merupakan kesinambungan dari program kunjungan polisi terhadap panti asuhan dan orang jompo. Di mana, untuk kunjungan sekaligus pemberian bantuan tersebut sudah direalisasi tahun 2015 lalu. “ Data lengkapnya langsung ke Kapolres saja mas, karena lokasi kunjungan sangat banyak,” kata salah satu perwira di Polres Salatiga.

Sementara untuk bedah rumah, dilangsungkan di empat titik yang ada di empat wilayah masing- masing Polsek. Prosedur pelaksanaan dimulai dari pendataan yang dilakukan anggota Babinkamtibmas terhadap warga yang rumahnya dianggap tidak layak huni. Selanjutnya, data disetorkan ke Polres Salatiga untuk diverifikasi. Verifikasi dilakukan sekedar menentukan skala prioritas rumah mana yang wajib didahulukan. “ Setelah dipastikan, baru kami menemui pemiliknya meminta ijin pembongkaran,” jelas perwira yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun