Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Begini Cara Relawan Menyayangi "Komandannya"

4 Januari 2021   15:36 Diperbarui: 4 Januari 2021   15:47 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relawan merayakan ultah Bamset di BC Relintas (foto: dok pri)

Sebagai penanggungjawab komunitas sosial Relawan Lintas Komunitas (Relintas) Kota Salatiga yang memiliki hampir 150 personil aktif, saya memang berupaya dekat dengan semuanya. Kendati  begitu, tak terbayangkan bila di hari ulang tahun (ultah) saya, mereka menggelar berbagai kejutan.

Dalam keluarga kami, yang namanya hari ultah bukanlah termasuk momen spesial yang harus dirayakan secara berlebihan. Paling banter, hanya sekedar makan bersama sembari menggelar "diskusi" kecil. Tentunya, hal ini juga diketahui para relawan yang memang menjadikan rumah kami sebagai basecamp (BC) ke dua, sedangkan BC pertama terletak di Jalan Ki Penjawi Nomor 14 Kota Salatiga.

Roti tart yang dibawa relawan ke rumah (foto: dok pri)
Roti tart yang dibawa relawan ke rumah (foto: dok pri)
Begitu pun dengan hari Jumat (1/1) yang merupakan ultah saya, saat tengah mandi, mendadak "digrebeg"  sekitar 20 orang relawan.  Padahal, rencananya saya dan ibunya anak- anak akan ke BC untuk membantu packing sembako yang bakal dibagikan ke 86 duafa , Minggu (3/1).

Agak terkejut juga melihat puluhan relawan berdatangan sembari membawa sedikitnya 7 roti tart, di dua diantaranya terdapat lilin yang menyala. Bak dikomando, mereka menyanyikan lagu Happy Birtday to You. Mana suaranya fals berjamaah lagi. " Tiup lilinnya, tiup lilinnya ..titip lilinnya sekarang juga !" teriak mereka bersamaan, bak kerbau dicucuk hidungnya saya pun segera meniupnya.

Karena posisi saya masih bertelanjang dana, akhirnya saya meminta waktu untuk mengenakan baju. Setelah itu, saya diperintah memotong roti tart sekaligus menyuapi satu persatu relawan, tentunya sambil cium pipi kanan kiri. Setelah ritual yang dinamakan grebekan selesai, barulah semua roti yang mereka bawa disantap bersama.

Momen grebekan di rumah oleh puluhan relawan (foto: dok pri)
Momen grebekan di rumah oleh puluhan relawan (foto: dok pri)
Belakangan terungkap bahwa puluhan relawan sengaja melakukan penggerebekan ke rumah untuk membuat surprise " komandan" nya. Seraya meminta maaf, Nana Rose yang menjadi pentolan relawan menjelaskan bahwa aksi ini merupakan tindakan spontan sebagai wujud rasa sayang terhadap sang "komandan".

Hampir tiga jam kami terlibat berbagai obrolan ringan, hingga akhirnya saya harus mengucapkan rasa terima kasih atas surprise yang mereka buat. Menjelang sore, mereka berpamitan. Yang membuat saya terharu, ternyata dari 7 roti tart tersebut, terselip 1 buah yang dipesan seorang relawan bernama Dwi Agustina yang nota bene tinggal di Singapura.

Surprise Kedua

Paska kedatangan puluhan relawan ke rumah, saya mau pun ibunya anak- anak menganggap ritual selesai. Hingga akhirnya, Minggu pagi saat menjelang berbagi sembako untuk 86 duafa. Seperti biasa, saya datang ke BC pk 08.30, pasalnya pk 09.00 kegiatan harus dimulai.

Di BC sudah terkumpul 50 an relawan, sepintas tak ada yang mencurigakan. Begitu kaki saya melangkah di teras, secara serentak terdengar lagu Selamat Ulang Tahun (Zamrud)  melalui pengeras suara. Begitu pun relawan yang hadir, mereka ikut bernyanyi sambil berjoget- joget tak jelas juntrungnya. Mungkin belum dianggap meriah, masih ditambah letusan balon berkali- kali yang berisikan guntingan kertas.

Momen ultah Bamset di BC Relintas tercinta (foto: dok pri)
Momen ultah Bamset di BC Relintas tercinta (foto: dok pri)
Lagi- lagi bak kerbau dicucuk hidungnya, tangan saya digandeng diajak memasuki ruangan BC. Aneh, BC yang biasanya penuh paket sembako, kali ini terlihat bersih. Sebagai gantinya, dua tumpeng besar digelar di atas meja. Sementara di dinding atas, tertulis Happy Birtday Bamset dalam huruf besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun