Mohon tunggu...
Bambang Wahyu Widayadi
Bambang Wahyu Widayadi Mohon Tunggu... lainnya -

Menulis sejak 1979. di KR, Masa Kini, Suara Merdeka, Sinartani, Horison, Kompasiana, juga pernah menjadi Redpel Mingguan Eksponen Yogyakarta. Saat ini aktif membantu media online sorotgunungkidul.com. Secara rutin menulis juga di Swarawarga. Alumnus IKIP Negeri Yogyakarta sekarang UNY angkatan 1976 FPBS Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pernah mengajar di SMA Negeri 1 Sampit Kota Waringin Timur Kalteng, STM Migas Cepu, SMA Santo Louis Cepu, SPBMA MM Yogyakarta, SMA TRISAKTI Patuk, SMA Bhinakarya Wonosari, SMA Muhammadiyah Wonosari. Pernah menjabat Kabag Pembangunan Desa Putat Kecamatan Patuk. Salam damai dan persaudaraan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kaos Plesetan, Warnai Kampanye Pilkada Terbuka

4 Desember 2015   05:45 Diperbarui: 4 Desember 2015   05:51 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Anak muda pendukung Benyamin Sudarmadi. koleksi Bewe"][/caption]

Kreatifitas kampanye terbuka yang dilakukan pendukung pasangan  calon Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul No urut 2 Benyamin Mustangit. termasuk cermelang, unik dan menggelitik.

"Semua yang hadir di lapangan Karangrejek ini  adalah BMI alias Benyamin Mutangit Independen, " ujar pembawa acara dari atas panggung berukuran 5 x 12 meter, di lapangan desa Karangrejek, kecamatan Wonsari, Kamis 3/12/2015.

Budi Prayitno, salah satu Tim Relawan Benyamin Mustangit mengatakan, itu merupakan  bukti adanya ketulusikhlasan  hati para pendukung.

“Teman-teman memilih kaos bertuliskan BMI tidak bermaksud apa-apa. Mereka pengin saja menggunakan istilah itu, toh realitasnya mereka pendukung loyal Benyamin Mustangit Independen,” terang Budi Prayitno.

Sementara itu, Candra salah satu koordinator relawan kecamatan Playen mengenakan kaos bertuliskan nama Benyamin tetapi pemenggalan suku kata sengaja dibuat agar pembacanya nyengir, bahkan ketawa ngakak.

"Nama Benyamin, saya seting  menjadi BEN-YA-MIN. Dalam membaca,  saya ingin pembaca bebas mengeja. Tulisan itu bisa saja diucapkan BEN-YO-MIN," terang Candra.

Menurut dia, Ketua IKG yang sekarang mencalonkan diri sebagai Bupati Gunungkidul itu memang biasa dipanggil dengan sapaan akrab: Mas Ben. Tidak ada larangan, menurut dia, kalau pihaknya menganalogi hal tersbut dengan menyapa Benyamin menjadi: Mas Yo, atau Mas Min.

Kaos unik itu dia cetak sebanyak 500 biji, tanpa sponsor. Candra mengaku simpatinya muncul sejak paslon Mas Min mengumpulkan KTP di awal penggalangan dukungan.

"Tadi pagi banyak teman yang mengenakan kaos buatan saya untuk meluncur ke lapangan Karangrejek. Tetapi karena terkendala transport, mereka saya suruh pulang," pungkas dia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun