Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Resensi | Penulis adalah Penjual

27 Juli 2018   22:07 Diperbarui: 27 Juli 2018   22:15 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

 Judul: Writing is Selling | Penulis: Much. Khoiri | Penerbit: Pagan Press | Tahun: 2018 | ISBN 978-602-0891-93-4

Pada hakikatnya menulis adalah menjual sesuatu. Apa yang dijual? Itulah yang disebut gagasan. Ungkapan yang dijadikan judul buku dalam bahasa Inggris oleh Much. Khoiri ini terinspirasi dari kutipan Robert Louis Stevenson (1850-1894), seorang novelis, penyair, eseis, dan penulis kisah perjalanan dari Skotlandia.

Stevenson menyebutkan bahwa "setiap orang hidup dengan menjual sesuatu". Hidup memang sering menjadi transaksional. Maka dari itu, para penulis pun bertransaksi dengan gagasan yang telah diwujudkannya dalam bentuk karya tulis. Tidak jarang karyanya tidak laku karena tidak memikat penerbit dan penerbit beranggapan karya tulis itu tidak akan memikat pembaca. 

Lalu, apa rahasia tulisan yang menjual itu?

Seperti halnya produk lain, karya tulis juga mengandung unsur konten dan konteks. Konten terkait dengan materi yang disampaikan, sedangkan konteks terkait dengan kemasan berwujud format, fungsi, dan fitur yang membingkai tulisan. Intinya baik konten maupun konteks tulisan haruslah memiliki daya gugah dan daya pikat bagi calon pembaca. 

Sekali lagi, gagasan menjadi panglima untuk semuanya. Gagasan brilian di tangan penulis yang buruk akan tetap tampak brilian. Penulisan buruk tinggal dipermak dengan penyuntingan (editing) yang baik. Adapun gagasan yang buruk di tangan penulis yang baik tetap akan terlihat buruk karena gagasan sejatinya tidak dapat dipermak. 

Tentang menjual gagasan inilah yang ingin disampaikan Much. Khoiri, seorang penulis yang juga akademisi di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Khoiri jug dikenal sebagai pegiat literasi yang telah menghasilkan 33 judul buku dan juga pernah aktif dalam redaksi di beberapa media. Ia juga seorang Kompasianer dengan karya-karya yang tak lepas dari persoalan tulis-menulis.

Much. Khoiri mengemas 48 artikel dalam bentuk esai dengan bahasa yang ringan tentang tata benak (mindset), menjaga spirit menulis, menjaring inspirasi, kontinuitas berkarya setiap hari, dan writerpreneurship. Karena itu, buku ini mengemban tugas berat untuk meyakinkan bahwa menulis adalah menjual sehingga buku ini pun harus mampu "menjual diri"-nya. 

Tugas berat itu dipikul dengan sangat baik oleh 48 artikel yang ditulis dan disusun secara terstruktur. Dalam buku yang menggunakan kaidah penulisan klaster atau butiran semacam ini, penulis memang harus piawai menyusun tulisan-tulisan pendek tersambung dalam satu benang merah yang menghimpun makna. Khoiri mewujudkannya tanpa harus membuat dahi berkernyit.

Dari desain kover, buku ini sangat memikat dengan latar belakang warna hitam serta warna putih dan hijau yang menghiasi tipografi serta sketsa sosok penulis. Tata letak bagian dalam juga sederhana serta enak dibaca. Kalaupun ada hal yang mengganggu pada saat membaca, adalah baris tunggal di beberapa halaman yang sering disebut orphan dan widow line--ini mengurangi estetika daya pikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun