Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Hujatan

7 Mei 2021   14:31 Diperbarui: 7 Mei 2021   14:38 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Ketepatan bahasa akan berpengaruh terhadap makna. Saat ini bahasa semakin variatif  penggunaannya. Bisa memilih bahasa yang : berhikmah, menggugah, menarik, menggelitik, atau yang mengena. Bisa juga hanya seadanya.

Bahasa itu kaya. Dimanfaatkan untuk apa saja, nurut adanya. Mau secara harafiah, atau bersayap seperti di belantara sastra, atau santai sebagaimana percakapan sehari-hari. 

Variasi penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari pun  beragam. Pemilihan kata atau diksi masih tetap luas kemungkinannya. Walau sudah jarang yang menggunakan kata usang, tetapi banyak ditemukan bahasa slogan. Kita lihat saja bahasa spanduk. Panjang, penuh dengan kata asing, yang belum masuk menjadi kata serapan. Walhasil, pembuat dan pembaca spanduk sama-sama tidak paham apa maksudnya.

Dalam bermedia sosial, sering terjadi hujat menghujat. Hujat atau hujah berarti fitnah. Hujat menghujat menjadi perang opini dan lomba memaki. Menghujat dipakai pula untuk berkata kotor. Hanya dilakukan oleh mereka yang berhati hampa. 

Bahasa hujatan semakin marak, dan buta tempat. Apakah kita sadar bahwa para penghujat itu sedang memfitnah ? Konon, fitnah itu lebih kejam dibandingkan pembunuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun