Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Segalanya Bisa Dibuat Rumit

20 April 2021   17:15 Diperbarui: 20 April 2021   17:20 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ecclesiastes pernah mengatakan bahwa segala sesuatu itu dibuat rumit oleh manusia. Mereka akan memulainya dan berhenti ketika telah mampu memahami diri sendiri.

Hal tersebut  disadari atau tidak disadari, karena proses menuju ke situ sungguh terjal sekali. Keinsyafan dan pemikiran senantiasa bertarung, karena segala sesuatu ingin dibuktikan langsung.

Diskusi tentang keyakinan misalnya, tidak hanya dengan rasio saja atau perasaan saja. Mencari keseimbangan di antaranya tidaklah mudah. Orang merasa mampu mengamatinya, lalu berpendapat berdasarkan subjektivitas tidak berbatas.

Bila nanti menyrempet akidah, kadar kepekaannya bertambah. Daerah gelap, semakin pengap.

Dalam liku-liku pencarian keyakinan tersebut, intervensi perasaan ikut nimbrung. Rasa khawatir, sedih, takut; rakus, cemburu, iri, dan khianat, hadir berganti-ganti. Celakanya, manusia tidak mampu konsisten dan konsekwen dalam menyelesaikan dampak dari pertarungan perasaan tersebut.

Kerumitan akan tetap bernuansa gelap, karena tidak kunjung menemukan kesadaran yang byar. Butuh waktu menunggu suasana terang benderang, yang berproses secara manusiawi sadar. "Kalau bisa diperumit, kenapa mesti dibuat mudah ? ". Biasanya seperti itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun