Awal nikah, kami punya mimpi indah:Â
Satu rekening bersama, semua uang masuk ke sana, lalu kami atur bersama untuk kebutuhan rumah tangga, tabungan, dan impian masa depan.
Terlihat romantis, kan?Â
Kayak lagu cinta: "Uangku uangmu, uang kita."
Tapi ternyata, dalam tiga bulan, mimpi itu berubah jadi mimpi buruk.Â
Bukan karena cinta hilang, tapi karena… kami hampir ribut soal uang belanja yang habis di minggu kedua.
Saya bilang, "Kamu kok belanja banyak banget, say?"
Dia bilang, "Kan aku beli bahan buat masak tiap hari, kamu malah beli kopi setiap pagi!"
Dan di situlah kami sadar:Â
Mengelola uang bareng itu bukan soal uang. Tapi soal kebiasaan, prioritas, dan rasa aman.