Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Jokowi, yang Dicaci dan Diapresiasi

24 Mei 2019   05:17 Diperbarui: 24 Mei 2019   05:26 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Begitu hasil rekapitulasi suara nasional Pemilu 2019 diumumkan oleh KPU, mengalirlah berbagai ucapan selamat kepada Jokowi. Mulai dari banyak tokoh nasional. Seperti: Jusuf Kalla, Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati, Tri Sutrisno, Zulkifli Hasan, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Agus Harimurti Yudhoyono, Hary Tanoesoedibjo dan yang lainnya.

Sementara dari manca negara, banyak juga para pemimpin dunia yang langsung memberikan ucapan tahniah atau selamatnya. Sebut saja  Presiden Amerika, Donald Trump. PM Jepang, Shinzo Abe. PM Australia, Scott Morrison. PM India, Narendra Modi. PM Malaysia, Mahathir Mohamad. PM Singapura, Lee Hsien Loong. PM Inggris, Theresa May dan yang lainnya.

Selain ucapan selamat dan apresiasi, rata-rata para pemimpin negara itu, menawarkan suatu peningkatan kerja sama dengan Indonesia. Mereka semua berharap agar pada periode kedua Jokowi nanti, hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang, makin kuat dan prospektif.

Sebagai rakyat biasa, tentu saja saya sangat bersyukur kepada Tuhan atas hal itu. Mengapa? Karena penghargaan, pujian dan apresiasi dari para tokoh-tokoh dunia itu, bukan semata-mata untuk Jokowi seorang. Namun juga sebagai bentuk pengakuan dunia atas Indonesia, yang keberadaannya kini makin diperhitungan.

Paling Banyak Dicaci dan Diapresiasi

Kalau ada pertanyaan, siapakah pribadi yang hari-hari ini paling banyak dicaci di negeri ini? Jawabannya, Jokowilah orangnya. Ia dicurigai, dimaki, dinyinyiri, disalahpahami, dizalimi dengan segala fitnah yang keji. Bahkan ada yang sampai ingin memenggal kepalanya.

Tetapi mari kita lihat sekarang. Jokowi dipuji, diapresiasi dan diharapkan oleh banyak pihak. Semakin hari, pasti akan makin banyak lagi tokoh-tokoh nasional maupun internasional yang mengucapkan selamat dan siap bekerjasama dengannya. Sungguh suatu pembalikan keadaan yang elegan. Dan bagi saya, ini satu fenomena kehidupan yang sangat menarik. Dari yang paling dicaci menjadi yang paling dipuji.

Masih lekat di ingatan kita, berbagai hinaan dan fitnahan yang telah bertubi-tubi menghantamnya. Dari olokan yang menyebut dia hanya seorang "petugas partai" saja. Dia bukan seorang leader, melainkan hanya seorang manajer saja. Anggota PKI, antek asing dan pemimpin dungu. Presiden jago ngutang. Ndeso tapi penuh pencitraan. Pembenci ulama. Pemasung hak-hak berdemokrasi rakyat. Dan berbagai nyinyiran tajam lain  yang diarahkan kepadanya selama ini.

Tetapi, sekarang mau tak mau semuanya harus mengakui. Bahwa dialah yang sesungguhnya paling dipercaya, dicinta, didukung dan dipilih oleh rakyat untuk memimpin Indonesia sampai dua periode.

Karena saya seorang non partisan, saya ingin melihat fenomena itu bukan dari perspektif politik. Melainkan dari sudut humanioranya. Dari Kitab Suci yang saya percayai, ada ayat yang saya kira sangat pas untuk menjelaskan hal itu. Yaitu yang terdapat di Mazmur 126:5-6.

Begini bunyinya: "Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun