Mohon tunggu...
Bambang Kussriyanto
Bambang Kussriyanto Mohon Tunggu... Purna karya konsultan manajemen bisnis namun tetap aktif sebagai pengamat perekonomian, pelatihan wirausaha dan manajemen lembaga sosial

Seorang penggemar sejarah, hobi membaca dan menulis, menyukai wawasan kepada masa depan yang lebih baik, dan karena itu berwawasan dan bersikap positif, demokratis namun non-partisan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ziarah Budaya ke Museum Sonobudoyo Yogyakarta

18 Agustus 2025   08:46 Diperbarui: 18 Agustus 2025   15:04 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang Museum Sonobudoyo Jl. Trikora Yogya (Sumber: Museum Sonobudoyo/Kredit Foto))

Saya mengunjungi Museum Sonobudoyo Yogyakarta pada 14 Agustus yang lalu pada siang hari.

Begitu memasuki gerbang puri Museum, udara yang panas terasa berganti dengan alir kesejukan. Senyum dan keramahtamahan para among tamu membuat suasana berbeda.

Bangunan pendoponya berbentuk limas dengan atap tumpang sari bertingkat dua. Bersebelahan dengan Bale Pangurakan, museum yang terletak di Jl. Trikora 6, Km 0, Yogyakarta di bagian utara Alun-Alun Utara dari Keraton Yogyakarta itu bagaikan gudang keajaiban kuno yang kontemporer juga.

Di halaman pendopo terdapat Arca Dewi Laksmi, arca Mahakala, dan Makara. Sedangkan di bagian dalam pendopo terdapat seperangkat gamelan.

Para among tamu yang ayu-ayu setelah memeriksa tiket menawarkan tenaga pemandu, dan saya mendapat seorang pemandu berparas Arab yang ayu juga.

Tampaknya ia cakap melaksanakan misi Museum yaitu antara lain mewujudkan inklusivitas, keterbukaan pada semua lapisan masyarakat, tanpa memandang latar belakang, tua atau muda, laki-laki atau perempuan, dengan menciptakan lingkungan yang ramah dan mengusahakan keberlanjutan pelestarian budaya, baik secara lingkungan maupun sosial.

Museum Sonobudoyo Yogyakarta ingin secara partisipatif menjadi pusat pengembangan peradaban yang berakar pada budaya setempat berwawasan global. 

Tampilan Museum yang ramah bukan serba gelap tetapi inovatif mengadopsi teknologi pencahayaan dan berbagai metode baru pameran benda kuno untuk menjaga relevansi dan menarik minat generasi baru.

Di puri Pendopo Sonobudoyo. Foto koleksi pribadi
Di puri Pendopo Sonobudoyo. Foto koleksi pribadi

Memasuki Ruang Pengenalan, di atas pintu masuk terdapat relief candrasengkala pembangunan tempat itu "Buta Ngrasa Estining Lata", yaitu tahun 1865 Jawa atau tahun umum 1934.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun