Jakarta, 18 Maret 2020. Otak manusia mengandung milyaran neuron. Neurons mungkin merupakan sel-sel otak yang lebih penting dan lebih dikenal saat mereka menjalankan fungsi komunikasi otak. Namaun, ada yang kurang dikenal, namun cukup penting juga peranannya; beberapa trilyunan sel pendukung yang disebut glia, atau sel glial.
Sama pentingnya dengan keberadaan neuron-neuron di otak kita yang jumlahnya lebih dari 100 milyar. Sel-sel pendukung non-neuron ini, yang juga sering disebut sel-sel glia tadi atau neuro glial cells, sangat dibutuhkan pada setiap terjadinya proses sinaps atau proses interkoneksi neuron-neuron di dalam kepala manusia. Atau dengan kata lain; tanpa keberadaan sel-sel pendukung ini, fungsi neuron akan mustahil bekerja.
Neuroglia berasal dari kata 'nerve glue', Â yang pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf Virchow pada tahun 1854. Neuroglia menyusun 40% volume otak dan medula spinalis. Jumlah neuroglia lebih banyak dari sel-sel neuron, dengan perbandingan sekitar 10:1.
Kurang diketahui pastinya ada beberapa triliunan jumlah sel-sel glia tersebut. Untuk mudah mengenalnya dikelompokan menjadi beberapa jenis, sebagai berikut:
1. oligodendrocyte (di CNS)
2. microglia (di CNS)
3. astrocytes (di CNS)
4. ependymal (di CNS)
5. satellite cell (di PNS)
6. schwann cell (di PNS).
Jadi ada 4 jenis glia yang berada di CNS (Central Nervous System) dan 2 jenis di PNS (Peripheral Nervous System). Masing-masing jenis mempunyai tugas dan fungsinya yang berbeda dalam mendukung proses kerja neuron-neuron otak kita.