Sejak lama saya khawatirkan, sepakbola Liga 1 Indonesia bakal berdarah-darah terutama di Pulau Jawa. Hal itu tampak dari yel-yel yang bernada provokatif dan postingan-postingan suporter fanatik di facebook dan whatshaap yang ajakannya cukup menggelikan sebelum pertandingan dimulai.
Sebagai pencinta sepakbola, saya mengamati bahwa dari manajer suatu klub dan belasan ribu suporter tidak dibekali dengan tenggang rasa, menghargai sesama dan memegah teguh semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Sepakbola dianggapnya lebih dari pertarungan ideologi dan keyakinan. Seolah-olah klub tamu yang datang dipersepsikan sebagai musuh yang wajib dihancurkan, dipermalukan dan diinjak-injak.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!