Mohon tunggu...
Che Ambank
Che Ambank Mohon Tunggu... Lainnya - Bekerja di PT. Agen Masyarakat sebagai Staf Bentara Rakyat

Selemor Angen😘

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saerah, Tabib Legend yang Gemar Berinfaq

23 Juli 2022   11:51 Diperbarui: 23 Juli 2022   22:22 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saerah bejalan di halaman situs sejarah Kerajaan Makam Selaparang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Jumat (22/7/2022). Dokpri

Hidup sebatang kara. Tak menjadikannya putus asa dan meminta-minta. Itulah dua kalimat yang menggambarkan sosok nenek tua renta Saerah, yang kiprahnya luar biasa untuk sosial, kebudayaan dan agama.

Di bidang kemasyarakatan, pengaruhnya cukup besar terutama dalam hal profesinya sebagai pemelihara bayi yang baru lahir. Hampir seluruh manusia laki maupun perempuan kelahiran 1972 sampai dengan kelahiran 2022 ini, pernah ia mandikan, dandani dan obati. Dan hampir seluruh almarhumah yang wafat di tahun 1972 sampai sekarang ia mandikan dan dandani.

Di kampungnya, Dusun Suela Lauq, Desa Suela, Kabupaten Lombok Timur, ia dikenal sebagai bidan anak, dokter ibu hamil, dan pemandi almarhumah. Ia dikenal luas dengan nama Papuq Erah atau Nenek Erah. Dalam bahasa Suku Sasak, papuq adalah nenek.

Uang yang didapat dari jasanya tersebut ia infakkan untuk pembangunan masjid. Tiap kali panitia pembangunan masjid mengumumkan daftar para penyumbang, namanya tak pernah absen. 

"Alhamdulillah.., amal masuk sebanyak Rp 300 ribu dari Papuq Erah. Diniatkan kepada semua keluarga dari pihak laki dan perempuan. Keluarga besar yang telah wafat dan yang masih hidup. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan diampuni segala dosa salahnya. Alfatihah," kata MC panitia pembangunan Masjid Nurul Iman.

Jadi rebutan dan diantar jemput

Pernah suatu ketika, dua orang antri di rumahnya. Namun, Sang Tabib Legend itu sedang berada di luar desa untuk keperluan yang sama. Di mana, salah satu warga kampungnya kawin ke desa sebelah dan melahirkan ke sana. Ia berhari-hari di sana sehingga para penjemput, tak menemuinya di rumah.

Menurutnya, semua hal yang ia lakukan dalam pengobatan adalah lantaran atas izin Allah Subhanahu Wata'ala. Bila orang sakit tidak mempan dengan medis, dialah yang dicari. Ia pun tak nego-nego cepat lamgsung memasang jilbabnya.

Entah ilmu dan pengalaman apa yang ia punya, namun banyak sekali yang sembuh di tangannya atas izin Allah. Misalnya, pada tahun 2019 lalu, seorang anak ajudan Bupati yang tak sembuh-sembuh ditangani medis, ia ajak ke kuburan dan ia usap mukanya dengan air. Secara lamgsung anak tersebut sembuh seketika atas izin Allah.

img-20220722-173655-01-62db9efca51c6f1ea66184e2.jpeg
img-20220722-173655-01-62db9efca51c6f1ea66184e2.jpeg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun