inyong dan Dian Mardiansyah, dua orang ini termasuk orang-orang yang pernah bullying saya. Mereka paling sering, karena duduk di belakang saya waktu saya sekolah di Mts PUI dari hari pertama masuk sekolah. Kepala saya dijitak dari belakang, kursi saya diambil waktu saya mau duduk sehingga saya terjatuh. waktu jam olah raga inyong tiba-tiba lompat ke badan saya dari belakang.
Ilmi pernah kontak saya untuk reoni, saya tidak datang. Saya tidak merasa mereka akan berbuat baik sama saya. Karena selain Inyong dan Dian masih banyak lagi yang pernah bullying saya. Ada yang pernah tendang punggung saya karena saya tidak memberi uang saat di palak. Dan saya dipalak hampir tiap hari baik oleh kaka kelas maulin teman seangkatan. Ada yang ambil pulpel saya setial hari saat jam belajar. Saya jadi beli pulpel tiap hari dan sering. Akhirnya tas dia pernah jatuh dan isinya pulpen saya semua. Sangat banyak jumlahnya.
Masa remaja saya tidak ada bahagia nya sama sekali. Bahkan air mata saya keluar saat melihat gedung sekolah saya dari dalam angkot. Begitu turun dari angkot saya di palak kaka kelas, dia terus mengikuti saya dari turun di angkot menyusuri gang sekolah sampai pintu gerbang sekolah. Di kelas teman seangkatan beda kelas hampiri saya dan coba palak saya lagi.
Apa kamu pernah diintimidasi karena pelakunya ingin terlihat keren di mata wanita? ya, itu pernah terjadi pada saya. Pada jam  pulang sekolah saat menunggu angkot.
Lalu saya mendengar berita ada anak dibully di sekolah, sama seperti saya. Dan saya baca opini bahwa ini terjadi karena mereka kurag bimbingan agama. Seminggu cuma sehari, sehari pun cuma se jam. Membaca opini itu saya cuma tersenyum kecil, kurang banyak apa mata oelajaran di sekolah saya?!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI