Mohon tunggu...
Balqis Ghassani IP
Balqis Ghassani IP Mohon Tunggu... Lainnya - Balqisghassani0706@gmail.com

Seorang Mahasiswa Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Islam, HAM, dan Demokrasi, Sejalan atau Berseberangan?

26 November 2020   17:08 Diperbarui: 26 November 2020   17:11 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada masa kepemimpinan khalifah Abu Bakar, dalam setiap pengambilan keputusan yang terkait dengan urusan publik, khalifah Abu Bakar selalu mengadakan musywarah dengan para sahabatnya dan perwakilan dari kelompok Muhajjirin dan Anshor. Bahkan khalifah Abu Bakar membentuk suatu dewan majelis yang diberi nama Majelis Shura untuk dapat bermusyawarah bersama dan memberikan pertimbangan, masukan dan nasihat-nasihat terkait keputusan-keputusan publik yang hendak diambil.

Kemudian, khalifah Umar Bin Khattab juga mempraktekkan konsep shura ini untuk memutuskan siapa yang akan menggantikan dirinya untuk memimpin umat Islam, dimana disaat itu khalifah Umar Bin Khattab dalam keadaan sakit keras. Oleh karena itu, khalifah Umar membentuk sebuah komite yang terdiri dari enam orang yang telah beliau pilih untuk mendiskusikan dan memutuskan pengganti khalifah Umar. Dan dalam musyawarah tersebut, akhirnya diputuskan bahwa Usman Bin Affan yang akan menggantikan Umar dan menjadi pemimpin umat Islam selanjutnya.

Yang selanjutnya yaitu konsep persamaan. Persamaan atau yang disebut juga sebagai Al- Musawat merupakan salah satu prinsip yang penting didalam ajaran Islam. Nabi Muhammad selalu mengibaratkan konsep persamaan ini dengan gigi-gigi yang ada pada sebuah sisir, dimana Nabi Muhammad mencoba menjelaskan dan menegaskan bahwa tidak ada golongan atau kelompok manusia yang superior dan inferior, setiap manusia memiliki derajat yang sama dan menurut agama yang membedakan hanyalah berdasarkan pada ketaatannya kepada Allah SWT.

Kemudian untuk konsep kebebasan sendiri atau didalam Islam disebut sebagai Huriyat, setiap manusia diberikan kebebasan untuk memilih apa yang dianggap terbaik. Dalam ajaran agama Islam, seluruh manusia diberikan kebebasan salah satunya untuk memilih dan memeluk agama yang diyakininya, walaupun Islam juga tetap tegas menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang paling baik sebab Islam merupakan penyempurna dari ajaran-ajaran sebelumnya. Selain itu, Islam juga mengajarkan mengenai kebebasan bagi setiap manusia untuk memilih, kebebasan untuk menyatakan pendapat, dan kebebasan untuk berfikir (dalam hal ilmu pengetahuan) dengan catatan kebebasan yang diberikan tersebut mendatangkan manfaat dan tidak menimbulkan kerugian terhadap manusia lainnya.

Untuk kubu yang kedua yaitu kalangan-kalangan yang menganggap bahwa Islam, Ham dan Demokrasi sesungguhnya bersebrangan. Menurut kubu/kelompok ini, terdapat 3 argumentasi yang menguatkan bahwa Islam dan Ham (Barat) itu bersebrangan.

Pertama, Hak asasi manusia yang lahir di Barat berasal dari otak manusia sehingga terkesan terlalu sekuler dan liberal, sedangkan didalam Islam segala sesuatu hal termasuk terkait Hak asasi manusia bersumber dari Al-Quran dan Sunnah (bukan berasal dari produk manusia melainkan wahyu Tuhan).

Kedua, Hak asasi manusia Barat hanya menjadikan manusia sebagai fokus penilaian utama dan sebagai pemilik sepenuhnya dari hak tersebut sehingga sifatnya antroposentrik, sedangkan dalam Islam manusia dilihat sebagai mahluk yang dititipi hak-hak dasar oleh Tuhan, oleh karena itu disini manusia tidak diposisikan sebagai pemilik mutlak dari hak tersebut dan berkewajiban untuk menggunakan hak tersebut dengan tidak bertentangan dengan aturan atau keinginan Tuhan, sehingga Ham didalam Islam lebih bersifat theosentrik.

Ketiga, Hak asasi manusia Barat sangat nampak bersifat individualistik sebab lebih mengutamakan hak daripada kewajiban, sehingga dalam penggunaan hak tersebut tidak memperhatikan akan adanya kewajiban untuk memelihara hak manusia lainnya/orang lain, sedangkan didalam Islam terdapat keseimbangan antara hak dan kewajiban, karena hak tidak boleh dipisahkan dari tanggung jawab (kewajiban), sehinngga Islam mengajarkan bahwa dalam penggunaan hak tersebut, seorang individu tidak boleh merugikan individu lainnya.

Kemudian terkait demokrasi sendiri, kubu ini juga berpandangan bahwasannya demokrasi (Barat) merupakan produk sekuler dan kafir, sehingga tidak cocok dengan Islam. Demokrasi yang lahir di Barat cenderung liberal dan tidak kompatibel dengan nilai-nilai yang ada didalam ajaran agama Islam. Selain itu terdapat argumentasi yang cukup kuat menjelaskan bahwasannya nilai-nilai Islam adalah ciptaan Tuhan yang mana merupakan doktrin teologis wahyu, sedangkan demokrasi Barat adalah ciptaan dari manusia itu sendiri yang cenderung liberal dan hanya menggunakan logika rasional, oleh karena itu sebagai perangkat nilai yang komprehensif dan lengkap, Islam saja sudah cukup untuk membimbing manusia mencapai kegiatan-kegiatan kemanusiaan secara sempurna.

Demokrasi Barat sangat bersebrangan dengan Islam karena mempercayai adanya kedaulatan rakyat atau manusia selain kedaulatan Tuhan, bahkan menurut Adnan Ali Rida dan Hasan al-Turabi, kedaulatan rakyat atau manusia tersebut sebenarnya berusaha untuk menegasikan kedaulatan Tuhan.

Hal lain yang menjadikan kubu/kelompok ini tetap kukuh pada pendiriannya bahwa Ham dan demokrasi Barat bersebrangan dengan Islam, adalah adanya perbedaan dalam menyikapi hak untuk menikah yang tercantum dalam UDHR PBB. Dalam dokumen tersebut menerangkan bahwa hak menikah tidak memandang perbedaan suku, ras dan agama, hal ini tentu bertentangan dengan Islam terkait adanya kebebasan menikah lintas agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun