Habis Covid-19 Terbitlah Obsessive Compulsive Disorder (OCD)?

Salah satu upaya mencegah virus Covid -  19 adalah mencuci tangan setiap kita menyentuh obyek atau benda yang memiliki interaksi dengan orang lain. Membaca  dan mendengar berita yang berkembang saat ini memberi  kekhawatiran sebagian besar masyarakat di Indonesia -- khususnya di DKI Jakarta. Mereka berbondong-bondong memborong handsanitizer antiseptik, masker dan terakhir ini mereka memborong sarung tangan karet sekali pakai. 

Berulang kali mereka mencuci tangan setiap menyentuh barang atau berulangkali dalam jangka waktu tertentu diluar saat wudhu (bagi yang melaksanakan ibadah ini). Semua upaya dilakukan oleh mereka agar tidak terserang virus yang sedang 'happening' ini tanpa peduli dengan kesehatan mereka lainnya. Padahal di balik upaya mereka menjaga kebersihan, masih ada kesehatan yang harus mereka jaga dan tidak kalah pentingnya bagi jiwa mereka, yakni kesehatan jiwa.

Karena berita virus Covid - 19 yang merebak di DKI jakarta, ditambah dengan himbauan Pemprov-nya membuat saya berulangkali mencuci tangan walaupun berada di dalam rumah dan tidak bertemu dengan banyak orang. Hal itu dilakukan di luar saat mengambil air wudhu. 

Hingga akhirnya pikiran ini tersentak melempar ingatan saya kepada Hodward Hughes, salah satu tokoh panutan saya beberapa tahun lalu. Hodward Hughes  (24 Desember 1905 -- 5 April 1976) adalah seorang penerbang, insinyur, industrialis, produser film, sutradara film, filantropis Amerika Serikat dan salah satu orang terkaya di dunia.

Semangatnya menggapai impian sungguh memberi inspirasi dalam kehidupan saya, namun hal yang tidak ingin saya contoh dalam kehidupannya adalah cara dia menjaga kebersihan yang terlalu berlebihan hingga akhirnya Hodward Hughes mengidap penyakit kejiwaan Obsessive compulsive disorder (OCD). Ini adalah gangguan kejiwaan yang menyebabkan orang tersebut selalu harus melakukan suatu tindakan berulang-ulang, khususnya dilakukan karena pengidap OCD dilanda kecemasan atau ketakutan terkena penyakit akibat kotoran atau virus yang terkena di bagian tubuhnya. 

Pengidap OCD terkadang menyadari bahwa pikiran dan perbuatannya itu berlebihan, namun ia tetap merasa harus melakukan dan tidak bisa menghindari perbuatan tersebut. Contohnya ya yang hampir terjadi saat ini di masyarakat kita, yakni mereka mengalami gangguan pikiran hingga akhirnya cemas dan khawatir menerus dan melakukan tindakan mencuci tangan terlalu sering.

Hodward Hughes (Dok. Science Photo Library)

Hal yang sama telah dilakukan oleh Hodward Hughes yang selalu ketakutan terhadap berbagai penyakit (khususnya virus). Ia mengisolasi dirinya di dalam rumah karena ketakutan akan virus penyakit menular dan dengan ketat menjaga kesehatan dan kebersihan dirinya. Jika harus keluar rumah Hodward selalu memastikan semua sudah aman dan meminta pegawai/pengawal-nya melakukan tindakan-tindakan yang melindunginya dari kuman/virus. 

Sebelumnya ia juga sudah memerintahkan seluruh karyawan dan orang-orang di perusahaannya untuk menggunakan sarung tangan dan mencuci tangan selama mereka bekerja. Untuk mengambil berbagai benda yang diperlukan ia menggunakan alat khusus. Serta kamar/ruangannya ditutupi oleh kain sedemikian rupa agar selalu bersih dan steril.  

Bahkan ia akan membakar pakaian setelah dikenakan apabila ia merasa pakaian tersebut terkena kuman atau virus penyakit menular. Di akhir hayatnya Hodward menyuntikkan dirinya dengan Codeine (Obat jenis analgetik opioid  untuk mengatasi nyeri ringan/ sedang. Codeine dapat dikombinasikan dengan obat lain, berfungsi untuk mengatasi batuk dan pilek). Kekayaan warisannya sebagian digunakan untuk Howard Hughes Medical Institute, sebuah lembaga non profit di Amerika yang melakukan kegiatan medical research. Merupakan organisasipendanaan terbesar swasta di Amerika untuk biological dan media research.

Saya mengagumi segala impian, action dan hasil kerja Hodward Hughes pertama kali setelah menyaksikan film The Aviator (2004) yang diperani oleh Leonardo DiCaprio. Kini saya seakan melihat banyak "Hodward Hughes" di sekitar. 

Kemarin karena suatu keperluan mendesak (membeli makanan) saya menggunakan jasa transportasi online dan sopirnya bercerita bahwa saat itu seharian ia hanya mendapatkan 2 penumpang (termasuk saya) dan sebelumnya (dalam minggu ini) semua penumpang yang masuk ke mobilnya langsung membersihkan semua kursi, pegangan tangan, dan lainnya di mobil serta menyemprotkan antiseptik yang mereka bawa ke seluruh dalam mobil.