Kebanyakan di dunia menganggap kuburan bumi sebagai tempat yang tepat untuk orang mati dan menentang kremasi. Pada penguburan umat Islam, jenazah tidak ditempatkan di peti mati, melainkan dibungkus dengan kain linen putih. Hanya garis besar orang mati yang dapat dilihat melalui kain  simbol  dalam kematian di hadapan Allah semua orang adalah sama.
Gereja-gereja Kristen sekarang telah menerima kremasi, tetapi Gereja Katolik secara resmi baru pada tahun 1963. Ada anggapan bukan karena orang percaya ada jiwa yang bangkit dari abu, tapi karena alasan praktis: Kremasi mayat di krematorium itu higienis dan menghemat uang.
Harga untuk tempat pemakaman guci yang lebih kecil (dibandingkan dengan penguburan) masih menjadi alasan penting bagi banyak orang untuk memilih kremasi. Beberapa memilih penguburan anonim untuk menyelamatkan kerabat dari merawat kuburan sepenuhnya.
Di beberapa Negara persyaratan kuburan yang lama, di wilayah lain misalnya: setiap penguburan, baik peti mati atau guci, harus dilakukan di gereja atau pemakaman umum. Satu-satunya pengecualian: guci pemakaman di laut dan guci pemakaman di bawah pohon di tempat disebut pemakaman.