Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Apakah Anda Berperan Merusak Organisasi?

18 April 2020   15:32 Diperbarui: 18 April 2020   15:48 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Tulisan ini adalah pencirian awal atau indicator awal mengapa suatu lembaga, bisnis, swasta, atau perusahaan mengalami kegagalan sebagai hasil penelitian berlaku umum; pencirian yang dimaksud adalah pada sifat manusia, diwujudkan dalam tindakan dan akhirnya menghasilkan umpan balik dari tindakan tersebut [sejenis huku karma] dibalik tindakan;

Apa itu pencirian awal yang dimaksud?. Tidak mudah melakukan defenisi ini, tetapi hasil riset etnografi yang dilakukan saya ada banyak pencirian awal kegagalan suatu aktivitas bisnis. Ada sekitar 12 ciri;  Apakah Anda Berperan Merusak Organisasi?; Penelitian ini mengkaji aspek internal bisnis dan cara mengelola bisnis yang baik [berguna]:

Ke [1] Sifat Tindakan Subjektivitas tanpa akal sehat. Maksudnya adalah ada banyak hasil pengamatan saya, para pegawai atau tenaga pelaksana, atau pimpinan atau entah siapapun bertindak tanpa ukuran, tanpa kategori, tanpa kriteria, tanpa indicator, tanpa ada akal sehat matematis, tanpa bisa divalidasi ulang secara logis, dan tidak bisa di audit tindakan benar atau salah. Maka tindakan seperti ini adalah pencirian awal paling dominan kepailitan bisnis pada sisi individu.

Bertindak "Sikap suka atau tidak suka" atau egoisme sesuka hati, atau semaunya sendiri, atau suka-suka gue, atau adalah posisi sikap non objektif, lemah nalar, lemah mental, bahkan mungkin kelainan jiwa akhirnya menghasilkan tujuan akhir penderitaan, kerugian, non prestasi, dan merusak reputasi,;

  • Maka KKN [kolusi, korupsi, nepotisme] adalah keutamannya dengan sikap-skiap tindakan mementingkan teman kedekatan atau kroni walupun tidak mampu; kemudian mempertontonkan keburukan itu didepan publik; inilah kecelakan utama dalam manusia bila bekerja dalam ranah public. Menampilkan atau menyatakan yang buruk menjadi unggul, tetapi saat yang sama menyatakan yang unggul menjadi yang buruk. Sejalan dengan pemikiran Eyang Ringgowarsito "menampilkan Zaman Edan";

Ranah public harus logis matematis terukur, sedangkan ranah private adalah subjektivitas tanpa ukuran.  Penyakit tidak paham beda ranah public dan ranah private ini adalah kehancuran semua organisasi  yang saya teliti; mencampur adukkan keduanya ini adalah merusak tatanan. Dan ini adalah jawaban utama Apakah Anda Berperan Merusak Organisasi?;

Manajemen subjektivitas adalah urusan "suka atau tidak suka" tanda manusia jiwa terbelah dan retak. Racun mematikan organisasi; sikap ini menyelubungi kebodohan kegagalan pendidikan, menutupi kegagalan mengembangkan diri, namun tindakan manusia seperti ini memiliki dampak merusak organisasi, masyarakat, dan martabat manusia. Karena hampir semua hasil tindakannya ("Sikap suka atau tidak suka"), adalah melecehkan mutu, melecehkan kualitas, melecehkan prestasi, melecehkan nilai-nilai unggul, akhirnya tidak bermoral. Cepat atau lambat dipastikan jika "Sikap suka atau tidak suka" terus terjadi maka entitas tersebut menurun, dan pailit;

[2] Sikap Anti Kritik, dan Mudah Tersinggung. Isi hati manusia tidak ada yang tahu kecuali Tuhan. Tetapi isi hati atau mental atau jiwa atau kesadaran itu bisa tampak dalam sikap dan perilaku manusia. Manusia yang merusak organisasi adalah manusia

{a] anti kritik pada diri sendiri, artinya tidak mau belajar, sungkan mengembangkan diri/potensi diri, malas menerima pengetahuan baru, malas belajar, tidak sadar dirinya jika dirinya masih banyak kekurangan, merasa berkuasa, merasa benar sendiri, "Jawa menyebut "Dumeh" dan "Nyeleh".

[b] anti kritik dari orang lain yang memiliki nalar, ajar, terusan akal budi lebih baik. Tidak mau menerima pengalaman baru, pengetahuan baru, dan anti dikritik, atau menerima masukan, menerima saran, atau sakit hati atau tersinggung bila dikritik, dan melakukan perbuatan dendam. Bukan memperbaiki diri, tetapi malahan menganggap masukan, saran, pemikiran  orang lain adalah musuh, atau membuat sakit hati, dan tersinggung sampai menghasilkan sikap dendam;

Yakinlah dengan data dan penelitian Etnografi suatu lembaga jika dijangkit Virus dua tipe ini maka diri kita adalah orang paling berbahaya dalam organisasi. Mental rusak, dan terbelah, tidak tahu diri, dan menanti waktu kehancuran yang dibuktikan dalam banyak data maupun sejarah dunia.

Daftar Pustaka: Apollo [Daito], 2016., Studi Etnografi Kegagalan Peran Individu Dalam Berkerja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun