Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kajian Etnografi Budaya Membaca di Indonesia

6 April 2020   19:48 Diperbarui: 6 April 2020   19:53 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kajian etnografi Budaya Membaca di Indonesia

Apakah ada budaya membaca sebagai tradisi di Indonesia?; pada hampir semua lapisan masyarakat secara keseluruhan; sulit memang memahaminya;

Kajian etnografi Budaya membaca ini adalah  pengalaman saya dan temen membeli barang bekas, khususnya yang memerlukan barang elektronik, atau kenderan bekas di wilayah Jabodetabek (6 tahun] lalu, bisa menjawab kondisi hal ini walaupun tidak bisa mewakili secara keseluruhan. Namun ada kecenderungan atau semacam sillogisme umum membuat hipotesis pada Budaya Membaca di Indonesia sudah baik atau belum;

Berikut ini adalah 1200 sampel, dan 1.000 sampel  sebagai berikut:

dokrpi
dokrpi

Ketika membeli barang bekas elektonik, atau kenderan bekas, maka yang menjadi petunjuk adalah dapat diukur dan ditelusuri dari manual book. Selalu ada empat [4] kemungkinan pada saat membeli barang pada petunjuk bukti manual book:

[A] manual book hilang. Bisanya selalu kita tanya buku manualnya mana bapak/ibu; selalu dijawab hilang, dan tidak tahu kemana, lagi pula tidak penting katanya karena orang bengkel atau montir, atau toko elektoniknya sudah tahu kalau mau di bawa perbaiki; maka membaca adalah tidak penting bagi mereka pada kelompok ini;

[B] manual  book ada dan rapi seperti baru; saya tanya mengapa buku manual book rapi dan seperti baru; rata-rata jawabanya adalah tidak pernah dibaca sejak beli, dan disimpan saja dilemari kamar, dengan ekspresi bangga, dan polos tanpa ada rasa kontemplasi;

[C] manual  book ada tetapi jorok, kotor atau kena air terendam; saya tanya bukunya kenapa kotor banyak lumpur dan tanah, jawabnya kurang lebih sama dengan  umum; iya bukunya tidak penting, yang penting barangnya masih bagus. Jorok bukan karena dibaca tetapi karena tidak di anggap penting;

[D] manual  book ada dan Nampak dibaca dipelajari atau dipahami terlihat beberapa halaman di stabilo, atau digaris pakai pensil disamping tulisan manual book; dan dikatakan manual book adalah penting, dan perlu supaya tahu cara perawatan kenderaan tersebut dan potensi apa yang harus dirawat diperbaiki;

Simpulanya adalah minat baca di Indonesia masih rendah, dengan memperlihatkan manual book hilang 80%; manual  book ada dan rapi seperti baru 10%; manual  book ada tetapi jorok, kotor atau kena air terendam 8%; dan manual  book ada dan Nampak dibaca dipelajari 3%;

*] Tulisan ini adalah kutiban sebagian hasil riset saya dengan judul :"Kajian Etnografi Budaya Membaca di Indonesia"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun