Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Reinkarnasi dan Fenomena Munculnya Keraton-Keraton di Tanah Air

24 Januari 2020   02:29 Diperbarui: 24 Januari 2020   20:04 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena Munculnya Kraton, Dukumen Pribadi

Dalam pekan ini, masyarakat dihebohkan dengan munculnya sejumlah keraton atau kerajaan fiktif di sejumlah wilayah Indonesia. Adapun keraton atau kerajaan fiktif tersebut tersebar di sejumlah wilayah, mulai dari Keraton Agung Sejagat di Purworejo, hingga Sunda Empire di Bandung.

Sementara kabar perihal keberadaan Kerajaan Djipang dibentuk untuk keperluan pariwisata daerah, sementara Sunda Empire masih dalam penyelidikan kepolisian.

Diketahui, Keraton Agung Sejagat merupakan kerajaan tipu-tipu yang dicetus oleh Toto Santoso Hadiningrat selaku Raja Keraton Agung Sejagat dan Fanni Aminadia selaku Ratu Keraton Agung Sejagat.

Keduanya saat ini terjerat Pasal 378 KUHP tentang penipuan dan Pasal 14 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana. Diketahui jumlah anggota Keraton Agung Sejagat juga tidak sedikit. Setidaknya ada 450 orang bergabung dalam keraton palsu ini.

Artikel tersebut merupakan pemberitaan dari Kompas.com (18/01/2020, 14:05 WIB) dengan judul "Ramai Kerajaan Fiktif, Mengapa Masyarakat Mudah Percaya dan Tergoda Jadi Anggotanya?"

***

Judul tulisan Kompas, ini mungkin kurang benar,  atau mungkin juga benar karena yang bisa menentukan Kerajaan Fiktif atau tidak Fiktif adalah pengadilan, atau putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap.

Tetapi tidak apa-apa. Namun kali ini saya ingin menganalisis pada metafora dokrin reinkarnasi, atau retrans posisi makna mengapa Fenomena Munculnya Kerajaan di Tanah Air.

Sudut padangan yang saya pakai adalah rerangka Posmodernisme ilmu, menyangkut: (1) Jacques Derrida; dan (2) Michel Foucault; (3) Richard Rorty, (4) Skeptisme, subjektivisme, dan relativisme, (5) Teori Pluralitas (fakta kemajemukan) dan Teori Pluralisme (kemajemukan pikiran), (6) Popper's Methodology of Falsificationism, (7) Thomas Khun, dan (8) The Crisis of Modern Science" Richard Tarnas (1993), (9) Fitfall  dan teori kausal efek.

Satu fokus antara dalam tulisan ini adalah meminjam pemikiran "siklus alam dan kehidupan" pada  mental dan material untuk memahami Munculnya Kerajaan di Tanah Air Indonesia.

Model yang saya pakai menjelaskan fenomena ini adalah pendekatan Metode yang dipakai adalah: P1.....> TS.....> EE.....> P2....> TS ....>EE .....> P3 dan seterusnya. Artinya P1 = problem awal (penolakan terhadap teori yang ada); TS = tentative solution (solusi penyelesaian teori); EE = error elimination (penyataan yang ditarik dari teori baru untuk diuji empirik/dicoba alternatif; P2 = problem baru (teori baru yang bermasalah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun