Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

"Wani Kowe"

18 Januari 2020   20:07 Diperbarui: 18 Januari 2020   20:08 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

"Wani Kowe"

Kecemasan dapat didefinisikan sebagai "keadaan yang terdiri dari gejala-gejala psikologis dan fisik yang ditimbulkan oleh rasa takut pada ancaman yang dirasakan." Ketakutan mirip dengan kecemasan, dengan ketakutan, ancaman itu, atau dianggap, lebih konkret, ada, atau dekat.

Ketakutan dan kecemasan tentu saja dapat menjadi respons normal terhadap pengalaman hidup, mekanisme perlindungan yang telah berkembang untuk mencegah kita masuk ke dalam situasi yang berpotensi berbahaya dan untuk membantu melarikan diri dari mereka seandainya hal itu menimpa kita.

Sebagai contoh, kecemasan dapat mencegah kita dari kontak dekat dengan hewan pembawa penyakit atau beracun, seperti tikus, ular, dan laba-laba, dari terlibat dengan musuh yang jauh lebih kuat, dan bahkan dari menyatakan cinta abadi kita kepada seseorang yang tidak mungkin mengampuni perasaan kita.

Jika kita menemukan diri kita terjebak dalam situasi yang berpotensi berbahaya, respons pertarungan atau pelarian yang dipicu oleh rasa takut dapat membantu meningkatkan respons yang sesuai dengan membuat tubuh kita bertindak dan meningkatkan kinerja serta stamina.

Singkatnya, tujuan dari ketakutan dan kegelisahan adalah untuk melindungi kita dari bahaya dan, di atas segalanya, untuk melindungi kita dari kematian baik secara harfiah maupun kiasan, biologis atau psikososial. 

Di sisi lain, kecemasan parah atau tidak tepat dapat menjadi maladaptif, mencegah melakukan hal-hal yang dianggap biasa oleh kebanyakan orang, seperti meninggalkan rumah atau bahkan kamar tidur kita. 

Ada banyak manusia penakut dan mengalami  gangguan kecemasan, untuk menghindari keharusan meninggalkan kamarnya, buang air kecil ke dalam botol dan buang air besar ke dalam kantong plastik. 

Kecemasan patologis seperti itu sangat umum dan sering muncul dalam satu atau lebih pola atau sindrom yang berbeda, seperti fobia , gangguan panik , atau gangguan stres pascatrauma misalnya melihat pocong, hantu, atau kuntilanak.

Seperti halnya bentuk adaptif, bentuk kecemasan patologis ini dapat diartikan sebagai kehidupan dan kematian. 

Fobia umum seperti arachnophobia (laba-laba), ophidiophobia (ular), acrophobia (ketinggian), achluophobia (kegelapan), dan brontophobia (badai) adalah semua jenis bahaya yang umumnya mengancam leluhur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun