Liberty Tidak Perduli Pada Hal-Hal Murahan [ De aninimis non curat libertas ].
Sejumlah besar perdebatan antara pemikir politik libertarian dan non-libertarian berkaitan dengan perbedaan antara kebebasan negatif dan positif.Dua istilah teknis dalam filsafat politik ini memainkan peran besar dalam menentukan batas-batas tindakan negara yang diizinkan, serta menetapkan apa yang harus dilakukan oleh negara.
 Biasanya, para libertarian percaya  negara seharusnya hanya mementingkan dirinya sendiri dengan kebebasan negatif dan jangan pernah berusaha untuk secara aktif mempromosikan kebebasan positif. Sebagian ini karena kami menyadari , untuk memberi sebagian orang sumber daya yang mereka butuhkan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, ia harus mengambil sumber daya itu dari orang lain. Uang yang digunakan untuk membeli mobil atau membayar tagihan medisnya adalah uang yang sekarang tidak harus dibayar orang lain untuk mobil atau tagihan medisnya sendiri. (Dalam arti tertentu, ini berarti negara telah mencuri mobil dari satu orang untuk memberikannya kepada orang lain, suatu pelanggaran terhadap kebebasan negatif korban.) Jika negara berusaha menghindari ini dengan, misalnya, memaksa dokter untuk memberikan Perawatan medis  gratis [BPJS], itu telah melanggar kebebasan negatif dokter untuk menggunakan waktunya sesuai keinginannya.
Di luar ini, libertarian sering berpendapat  negara yang bertujuan kebebasan positif tidak hanya akan menghasilkan kebebasan yang kurang negatif, tetapi juga kebebasan yang kurang positif. Dengan membiarkan orang menyimpan produk dari kerja mereka sendiri, misalnya, kita menumbuhkan ekonomi, yang berarti lebih banyak sumber daya bagi semua orang untuk mengejar keinginan mereka. Negara-negara yang menempatkan kebebasan positif di atas kebebasan negatif justru berakhir lebih miskin. Ini artinya, kami para libertarian berpendapat, jika  benar-benar peduli dengan kebebasan positif orang miskin,  akan membentuk pemerintahan yang tidak melakukan apa-apa selain melindungi kebebasan negatif.
Jelas ada dua jenis teori, "kebebasan: negatif dan positif, mengikuti Berlin. Ketika teori-teori kebebasan yang positif diserang, sasarannya biasanya adalah beberapa teori totaliter Kiri yang dengannya kebebasan berada secara eksklusif dalam menjalankan kendali kolektif atas takdir seseorang dalam masyarakat tanpa kelas dan di mana laki-laki, menggunakan kata-kata Rousseau, dipaksa untuk bebas.
So that the social pact not be a pointless device, it tacitly includes this engagement, which can alone give force to the others  that whoever refuses to obey the general will shall be constrained to do so by the whole body; which means nothing else than that he shall be forced to be free. Pada teks  Jean-Jacques Rousseau,The Social Contract , Book I, Chapter 7.
Dan ketika teori-teori negatif diserang, itu adalah versi yang berpikiran keras yang melihat kebebasan hanya sebagai tidak adanya hambatan fisik [Hobbes] atau hukum [Bentham] eksternal.
Kedua target ini adalah karikatur dan gagal menghargai keragaman dan nuansa yang dimiliki oleh kedua keluarga konsepsi.
Namun, ada sesuatu yang aneh yang terjadi adalah polemik semacam itu. Karikatur kebebasan positif yang dipaksakan menjadi bebas adalah apa yang disematkan oleh para lawan teori positif. Tetapi tidak adanya karikatur hambatan eksternal adalah apa yang dianut dan didukung oleh para teoretikus negatif. Mengapa;
Doktrin kebebasan positif adalah konsep latihan. Artinya, mereka prihatin dengan pandangan tentang kebebasan yang pada dasarnya melibatkan pelaksanaan kendali atas kehidupan seseorang di mana seseorang bebas hanya sejauh ia telah secara efektif menentukan diri sendiri dan bentuk kehidupannya.
Doktrin kebebasan negatif, di sisi lain, konsep peluang. Itu artinya, bagi mereka, kebebasan adalah masalah apa yang bisa kita lakukan, apa yang terbuka untuk kita lakukan, terlepas dari apakah kita melakukan sesuatu untuk menjalankan opsi ini atau tidak.
