Pada buku Republic  VII teks 514a-520a Platon atau Plato  terkenal tentang gua [The Allegory of the Cave] di mana sang filsuf harus kembali ke gua setelah mengetahui tentang cahaya kebenaran pada realitas dunia. Alegori ini tampaknya memiliki paradox dengan sifat memperoleh kebijaksanaan yang digunakan para filsuf. Ironisnya, penguasa Filsuf harus meninggalkan cahaya dunia di atas untuk memerintah di bawah.
Platon kemudian membahas bentuk pemerintahan terjadi ketika penguasa turun ke manusia biasa di gua untuk memerintah. Seolah takdir manusia melakukan serangkaian langkah dan turun ke untuk memberikan pencerahan. Pada tahap ini Kallipolis berada di bawah kekuasaan Tyranny. Nasib ini tampaknya tidak terhindarkan, karena sifat manusia tertarik pada Tyranny.Â
Dengan menjelaskan langkah-langkah untuk mencapai Kallipolis yang sempurna; Platon hanya mengungkapkan kesalahan yang menuntunnya. Di kota Platon yang sempurna, struktur sosial yang kaku, penyensoran seni, dan aturan ketat untuk memisahkan kelas tampaknya tidak mungkin dilakukan, kurang masuk akal dan membutuhkan kajian akademik lebih mendalam.
Daftar Pustaka:
Nichols, Mary P., "The Republic's Two Alternatives: philosopher kings and Socrates", Political Theory, vol. 12, no. 2, May 1984, Pages 252-274
Plato (Author), Lee, Desmond (Translator), Lane, Melissa (Introduction), The Republic, Second Edition with new Introduction (London; Penguin Classics, 2007)
Reeve, C.D.C, Plato, in Boucher, David, and Kelly, Paul, Political Thinkers: From Socrates to the Present, Second Edition( Oxford; Oxford University Press, 2009)
Reeve, C.D.C, Philosopher-Kings: The Argument of Platon's "Republic", First Edition (Cambridge, MA; Hackett Publishing Co. Inc., 2006)