Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Falsification: Kuhn, dan Tarnas

2 Februari 2019   13:33 Diperbarui: 29 April 2019   00:00 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Falsification:  Kuhn, dan Tarnas

Tulisan ini adalah kajian pustaka penelitian Apollo Daito dan Pia Oliang [2015] tengan kajian Posmodernisme. Pemikiran  rasionalisme-empirikme telah merubah sivilisasi manusia. Peran dan keterikatannya dengan riset harus di bangun dengan mendasarkan pada kerangka paradigma pemikiran ini. 

Namum saat ini kita mengalami keresahan mendalam tentang kemampuan deduksi-induksi dalam ilmu. Terjadi jurang yang dalam antara das sein (apa yang nyatanya ada) dan das sollen (apa yang seharusnya ada) dalam kehidupan sosial. Karena itu dalam pidato ilmiah pengukuhan guru besar ini saya akan melakukan dan menguraikan posmodernisme ilmu. Tokoh posmodernisme ilmu menyangkut: (1) Jacques Derrida; dan (2) Michel Foucault; (3)  Richard Rorty,  (4) skeptisme, subjektivisme, dan relativisme, (5) teori pluralitas (fakta kemajemukan) dan  teori pluralisme (kemajemukan pikiran), (6)  Popper's Methodology of Falsificationism, (7) Thomas Samuel Kuhn,  (8) The Crisis of Modern Science"  Richard Tarnas (1993), (9) Fitfall  dan teori kausal efek.

Thomas Samuel Kuhn, (lahir bulan Juli 18, 1922, Cincinnati, Ohio, U.S meninggal bulan Juni 17, 1996, Cambridge, USA. Thomas Kuhn. Pendekatan 'teori falsifikasi' Thomas Khun, yaitu  Pendekatan ilmu eksternal, di mana ilmu berputar : P1 =paradigma adanya aliran saling bertentangan, namun P1 dapat di terima dengan itu paradigma di bentuk;  NS = masuk dalam fase normal science;  A   = anomali penyimpangan dari paradigma lama ke paradigma baru;  K   = Krisis akibat kuatnya anomali;  REV = akibat krisis timbul rekontruksi teori /asimilasi evaluasi ulang terhadap fakta sebelumnya sehingga  terjadi revolusi alamiah;  P2 = terjadilah perubahan standar dan kriteria keabsahan ilmu, tranformasi the scientific imagination, tranformation of the world. 

Ilmu berputar : P1 ==> NS ==> A ==> K  ==> REV ==> P2. Kuhn berpendapat: Ilmu tidak mencari kebenaran, tapi mencoba menjawab teka teki; sebab ilmu harus mampu memecahkan masalah sebanyak mungkin.

             Epistimologi mengalami banyak keterbatasan dalam bentuk: (1) masalah observasi, kausalitas, pemecahan masalah, (2) observasi yang dipandu dan tidak di pandu spiritual, (3) idialisme plato yang tampak menipu, (4) Aritoteles: substance (tetap) dan category (berubah-ubah) dan menguasai dunia sampai saat ini,  (5) premis empirikal vs premis transendental, (6) macam-macam teori kebenaran antara lain adalah: kebenaran kesesuaian (aposteori); kebenaran keteguhan (premis-premis); kebenaran pragmatis (ide yang  berguna/ utility); kebenaran performatif (seakan-akan demikian padahal tidak adanya),  (7) ilmu tidak netral karena belum sesuai dengan nilai-nilai spiritual ; harus melepaskan dogma sekuler, hedonistik, budaya barat, bila dikaitan dengan   "The structure of Scientific Revolution" (1970), ilmu Sains Barat selalu pindah alur bukan rasionalitas murni; (8) kekeliruan masalah Kausalitas berkaitan dengan: (a) sampling yang tidak tepat; (b) pangkal kaitan hubuangan antar variabel;  (c) premis cara berpikir deduktif dan induktif;  (d) masalah linkage; (e)  masalah co extensive sequential (sebab dan akibat terjadi pada waktu yang sama); (f)  sufficient contingent; necessary substitutable; (g) uji statistik (hakim deduksi/ siqnifikan) adalah kebenaran anomali. 

The Crisis of Modern Science": Richard Tarnas. Richard Theodore Tarnas lahir 21 Februari 1950 (usia 68 tahun) adalah sejarawan budaya yang dikenal karena bukunya The Passion of the Western Mind: Memahami Ide-Ide Yang Telah Membentuk Pandangan Dunia Kita dan Kosmos dan Jiwa:

The Crisis of Modern Science": Richard Tarnas (1993),  menyatakan: (1) kesalahan empat postulate tentang space (ruang); matter (materi); observasi, dan kausalitas; (2) dianutnya pendapat Kant "jagat raya,  bukan jagat raya yang sebenarnya sebagaimana terdapat dalam pikiran dan indera manusia"; (3) deterministik Newton kehilangan dasar, orang mulai dengan "stochastic"; (4) prinsip "uncertainty"  sebagaimana dikemukakan oleh  Heisenberg; (5)  kerusakan ekologi yang menyeluruh (planetary   ecological crisis).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun