Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

"The Apology": Platon [2]

19 September 2018   12:35 Diperbarui: 20 September 2018   23:22 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"The Apology":   Platon (2)

Kehidupan dan gagasan pemikiran  Socrates (sekitar 469-399 SM) berdiri di atas fondasi filsafat Barat. Socrates tinggal di Athena selama masa transisi (kekalahan Athena di tangan Sparta dalam Perang Peloponnesia (431-404 SM) mengakhiri Zaman Keemasan peradaban Athena) dan memiliki pengaruh yang luar biasa pada pemuda Athena pada zamannya.

Socrates sendiri tidak pernah mencatat pikirannya, jadi catatan satu-satunya tentang kehidupan dan pikirannya berasal dari orang-orang sezamannya.

Socrates menjalani kehidupan yang sangat sederhana, melepaskan kekayaan dan menjauhkan diri dari ambisi politik, lebih memilih untuk berbaur dengan orang banyak di tempat-tempat umum Athena, melibatkan siapa saja yang bisa dalam percakapan atau dialog.

Meskipun demikian, Socrates melayani sebagai hoplite (infanteri berat atau wajib Militer), dan ikut di beberapa pertempuran selama Perang Peloponnesia, sebagai uji fakta pada keberaniannya.

Tragedi pada Socrates terjadi pada tahun 399 SM, Socrates dibawa ke hadapan juri (dewan tribunal rakyat) sekitar 500 orang Athena atas tuduhan tidak mengakui dewa-dewa yang diakui oleh negara, menciptakan dewa-dewa baru melalui gagasan pemikirannya, dan  disangkakan merusak pemuda Athena.

Alasan yang paling mungkin untuk persidangan ini adalah hubungan dekat Socrates dengan sejumlah orang yang telah kehilangan dukungan politik di Athena.

Tetapi karena amnesti telah dinyatakan untuk para pelanggar politik, tuduhan lain harus diajukan terhadapnya. Socrates dinyatakan bersalah dengan selisih tipis dan kemudian dijatuhi hukuman mati.

Platon (sekitar 427-347 SM), penulis The Apology, adalah salah satu murid dan pengagum terbesar Socrates. Maka semua pengetahuan kita tentang Sokrates berasal dari dialog Platon (pada tulisan Aristophanes dalam The Clouds dan tulisan-tulisan Xenophon).

Platon sendiri dilahirkan dalam keluarga Athena yang terkemuka, dan diharapkan untuk mengejar karir dalam politik. Namun kondisi tidak memungkinkan terjadi kekusaan bersifat oligarki Spartan dikenakan terjadi kekuasan Tiran (404-403SM). Kekecewaan Platon pada pengadilan dan eksekusi mati gurunya  Socrates, menyebabkan Platon menjadi jengkel dengan kehidupan politik Athena, sehingga Platon memutuskan mengabdikan dirinya untuk mengajar, dan mencari kebenaran melalui pertanyaan-pertanyaan filosofis yang paling mendasar.

Untuk itu, Platon mendirikan Sekolah  Akademia  Pada tahun  385 SM. Murid   didiknya yang terkenal meneruskan pemikirannya adalah Aristotle. Akademi ini berdiri selama 9 abad atau 912 tahun, sejak (385 SM, sampai 527 AD), dan merupakan cikal bakal prototipe untuk sistem universitas Barat sampai saat ini. Bahkan pengakuan Alfred North Whitehead (1861-1947) menyatakan "seluruh ilmu barat adalah catatan kaki dari pemikiran Platon"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun