Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hakekat Tersembunyi pada Andong, Sawang, Hanjuang [4]

4 September 2018   12:21 Diperbarui: 4 September 2018   12:22 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hakekat Tersembunyi pada Andong, Sawang, Hanjuang [4] selesai

Setalah tiga tulisan sebelumnya, maka pada tulisan ini saya sampai kepada hasil penelitian saya selama 12 tahun pada tiga tatan kebudayaan atau beradaban Jawa Kuna, Sunda Wiwitan, dan Dayak Kaharingan pada makna  hakekat Tersembunyi pada Daun Sawang atau Andong, atau Hanjuang.

Sekalipun ada hasil penelitian yang masih saya pendam, tidak semua dituliskan, karena mungkin tidak semua pembaca bisa memahami dengan rasionalitas yang sangat extrims berbeda diantara manusia Indonesia. 

Maka tulisan ini masih bersifat umum digeneralisasikan pada tatanan yang ada. Saya sudah mencoba menggunakan banyak literatur dan kajian sebagimana tulisan filsafat yang bertanggungjawab. Adapun hasil umum tersebut dapat saya jelaskan dengan rincian sebagai berikut:

Ke (1) segala vitalitas, realitas adalah sebagai wujud "Supreme Being"; "Matahari" ("Idea Yang Baik") Platon: The Sun, and Good atau "Gusti Ingkang Akaryo Jagat" (Tuhan Yang Esa Menciptakan Dunia) tentu saja sesuai dengan sila ke 1 Pancasila Dasar Negara;

Ke (2)  segala filsafat awal Yunani Kuna, Indonesia Kuna, maka ada empat anasir yang membentuk phusis (ada) yakni unsur theoria filsuf Empedokles: Anasir: api, air, tanah, dan udara; atau Wangsa Tanah Heraklitos (550-480SM); Wangsa  Air (Thales 624-546SM);

Ke (3)Term kata konsep pada Andong, Sawang, Hanjuang adalah bentuk objek formal, dan meterial, maka wujud interprestasi pada riset ini adalah metode pemahaman objek formal.

Ke (4) untuk memahami Andong, Sawang, Hanjuang saya meminjam pendekatan hermeneutika (seni memahami), dan semiotika (filologi) dengan pemikiran Dilthey, Schleiermacher, Heidegger, Gadamer, Bultmann, Ricoeur;

Ke (5) untuk memahami Andong, Sawang, Hanjuang saya meminjam pendekatan Filsafat Persepsi: dengan tokoh Protagoras (490-420 SM), Aristotle (384-322 SM), David Hume (1711-1776), George Berkeley (1685-1753), John Locke (1632-1704) , Rene Descartes (1596-1650), Immanuel Kant (1724-1804), Platon (Divided Line).

Ke (6) Di Indonesia hasil riset pada makna objek formal maka  sebagai (Geist atau mental) terdapat lebih dari "279" Desa, atau lebih makna dan sejarah yang berbeda-beda pengertian Kata, dan makna "Andong, Sawang, Hanjuang";

Ke (7) Indonesia  lama atau Sunda Wiwitan hasil riset pada makna objek formal "Andong, Sawang, Hanjuang";  sebagai (Geist atau mental) terdapat situs Geger Hanjuang Tasikmalaya; Babad Sumedang Hanjuang, Moksa  Prabu Siliwangi.

Ke (8) Indonesia  lama atau Jawa Kuna (Kejawen) hasil riset pada makna objek formal "Andong, Sawang, Hanjuang";  sebagai (Geist atau mental) terdapat Kitab Pararaton, Serat Centhini ,  dokrin Sawang Sinawang, Gusti Ratu Kencana, Pancer Jawa Gunung "Andong" Magelang, "Sedulur Papat Limo Pancer,  filologi "Aji Saka", Etika Jawa/Wayang. Dan nama-nama dukuh kampung dengan kata "Andong, Sawang, Hanjuang" paling banyak terdapat di Pulau Jawa;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun