Episteme: Aufklarung, Feurbach, Marx, Nietzche, Freud adalah lima pihak yang mengkritik agama, atau melakukan pemikiran evaluasi pada agama, mawas diri, hati-hati, dan dengan sendirinya maka pemikiran ini tidak selalu berkonotasi negatif.Â
Mengkritik agama bukan berarti menyangkal agama tetapi mempertanyakan;  dan bagi orang beriman tentu saja kritik berbeda dengan menghina, mencela, menista, atau menyepelekan keluhuran. Tetapi kritik adalah bentuk pertanyaan manusia bisa, dan tidak ada maksud apapun hanya sebatas "curiga" dengan sikap bijaksana netral dan berimbang tentu saja menjadi bertanggungjawab. Kritik dapat bersifat intern dan ekstern  atau bentuk kehidupan manusia universal, berasal dari pengaruh historis, dan mengungkapkan iman yang otentik.
Ke (2) kritik agama dilakukan oleh Feuerbach.  Dikenal dengan nama Ludwig Andreas von Feuerbach (28 Juli 1804--13 September 1872) Filsuf  Jerman.  Adalah murid Hegel berubah haluan pemikiran iman, dan menjadikan diri sebagai menyangkal agama ide dengan kehidupan kekal manusia dikemudian waktu.Â
Dengan menyatakan secara radikal menyatakan kuliah Hegel dengan Roh (Geist atau mental kesadaran) Universal, bahwa ilmu teologi sejajar dengan antropologi, dengan membalikkan pernyataan Hegal bahwa Gesit universal itu adalah manusia sendiri yang bertanggungjawab pada dirinya sendiri. Paham ini memiliki implikasi makna bahwa Tuhan adalah hasil proyeksi diri manusia sendiri. Ada tiga bentuk hasil proyeksi diri (a) rasio adalah kemampuan kesadaran atau berpikir, (b) manusia selalu menghendaki kebaikan, (c) kemampuan manusia mencintai.
Dua argumentasi Feuerbach pada buku The Essence of Christianity (Das Wesen des Christentums tahun 1841) atau hakekat agama Kristiani, dan buku kedua adalah das Wesen der Religion" (The Essence of Religion) atau  hakekat agama. Pemikiran ini menyatakan bahwa agama (khususnya Kristen) adalah proyeksi hasrat manusia akan datang akan hidup kekal, kesejahteraan, dan kebaikkan "God is the projection of the human mind".Â
Manusia adalah awal, pusat, dan akhir agama. Kalaupun Tuhan tidak ada, tetap saja sifat-sifat nya seperti cinta kasih, kebaikan, keadilan, kebijaksanaan, dan hal-hal luhur (ugahari) bersifat ilahi dan mutlak. Kritik  dilakukan oleh Feuerbach adalah Agama menjadi rintangan ilmu pengetahuan, kemajuan, pendidikan, pencerahan,  dan moral menjadi fundamentalis atau perintah saja.
 Ke (3) kritik agama Marx. Dikenal dengan nama Karl Heinrich Marx, lahir 5  Mei 1818, di Trier, Rhine province, Prussia, Jerman, dan meninggal pada 14 Maret  1883, di  London, Inggris.
Ide Karl Marx's Theory of Religion, dengan memulai  bertanya mengapa manusia menciptakan agama.  Manusia bukan kemanusian sebagai ide abstrak, melainkan manusia, masyarakat dalam wujud orang-orang. Dan ide pemikiran agama atau Ide Karl Marx's Theory of Religion, bahwa agama adalah khayalan orang-orang yang mencari pegangan hidup, yang belum ada didunia ini.  "Man will come into full possession of his humanity and will dispense with his illusion of God. Religion is a product of man's immaturity". Â
Lebih lanjut penjelasan Ide Karl Marx's Theory of Religion menyatakan agama dianggap sebagai sesuatu yang nyata (real) namun hanya khayalan melulu,  maka agama adalah candu (opium) masyarakat yang meninabobokan mereka. Atau dikenal dengan slogan Ide Karl Marx's Theory of Religion  "religion is the opium of the people".
Dalam artinnya bahwa kritik agama adalah kritik hukum, tindarkan, cara pikir, kritik teologi, sampai kritik pada social politik masyarakat. Agama adalah superstruktur dari struktur kesadaran masayarakat. Dunia nyata adalah dunia manusia bekerja berpeluh berkeringat berjuang memerdekakan dirinya  atau medan perjuangan kaum proleter atau kaum sudra yang merupakan kelas orang-orang pekerja dan pelayanan budak. Atau ide perjuangan (mencintai kaum meskin) atau  masyarakat bawah bodoh meskin terbelakang dan tertindas.
Pada Ide Karl Marx's Theory of Religion  menyatakan (borjuis), ulama agama,  aristocrat, kaum penguasa, pengusaha, atau kaum kapitalisme melumpuhkan perjungan proleter dengan menggunakan agama sebagai instrumental (Budak dianggap sebagai suatu barang atau assets atau property, bukan sebagai anggota masyarakat) untuk mendominasi kekuasan, dan dalam pengertian ini maka kritik Marx sudah tidak dalam maksud agama murni lagi. Maka Pada Ide Karl Marx's Theory of Religion  sebenarnya adalah model "keberpihakan" atau atas nama perjuangan kaum meskin harta kekayaan kehormatan yang juga ada kaitan dengan dokrin agama Kristen cinta kasih itu. Maka pada kondisi ini dokrin Marx memiliki hal yang positif.