Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Baudrillard: Manipulasi Tanda [2]

15 Juli 2018   01:20 Diperbarui: 20 Juli 2018   11:41 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baudrillard: Manipulasi Tanda [2]

Jean Baudrillard adalah tentang kurpus (tubuh) sebagai tanda, tanda social dan konsumsi bukan fungsi ekonomi atau utility nilai semata namun sebagai fungsi kolektif. Bentuk konsumsi adalah system yang menjamin tatanan tanda-tanda dan integritas dalam kelompoknya. Dengan kata lain Jean Baudrillard menyatakan bahwa prinsip konsumsi adalah prinsip maksimaliasi eksistensi manusia untuk membentuk lobi bisnis, teman, relasi, penggunaan tanda dan mencari kenikmatan dan tujuan kebahagian dirinya sendiri.

Pada sisi lain kelas ini merupakan heroism pada kinerja atau output hasil kerja otak dan intrumentaliasi kemampuan rasionalisasi untuk menghasilkan alat pertukaran yang memungkinkan bertemu dan berjumpa dengan orang kelas tinggi terkenal dan memiliki reputasi. Teori konsumsi mengindikasikan manusia diwajibkan kerja keras, rajin, aristrokrat, dan berkinerja untuk dapat membeli barang barang yang memiliki kelas tertentu. Pada sisi lain akan meningkatkan prinsip dan identitas manusia soliter (penyendiri egois).

Maka protes pada mutu produk pada high class jarang terjadi karena hal itu dapat mempermalukan diri sendiri. Manusia meskin yang banyak protes, orang kaya jarang protes karena memiliki risiko bagi dirinya sendiri, sehingga system konsumsi bagi kelas ini adalah unik untuk membentuk hirarki, model abstrak dan cenderung menjadi monopoli sebagai perwakilan watak pelanggan kelas ini. Mereka memiliki system nilai tersendiri karena ada perbedaan kelas, personalisasi, pencarian status, pada system tanda, dan perbedaannya.

Pada sisi lain ada resistensi pada pendatang baru atau OKB (orang kaya baru), maka mereka para consumer lama ini akan memaksa kelas mereka pada OKB, dengan criteria yang mereka buat. Tetapi pada sisi lain (distinction) yakni pembalikan keadaan menjadi hidup sederhana, dan kembali kepada kesajahaan dalam hidup.

Jean Baudrillard menyatakan bentuk konsumsi adalah wujud idiologi manusia. Maka jika konsumsi dianggap sebagai idilogi maka perilaku motivasi tidak berbeda dengan agama menjadi perekat dalam masyarakat sebab memberikan kerangkan interprestasi heremenutika dalam relasi social umat manusia. Atau pola konsumsi menjadi pusat makna social dan diinginkan banyak orang di dunia ini.

Dalam teori marketing, dikenal istilah "iklan dengan simulasi membawa ke konsensus". Tiap iklan memaksakan consensus. Iklan adalah pesan, mengikutinya, dan kehendak yang ingin dipatuhi diikuti dalam medium tidak mengacu pada fakta, tetapi tanda ke tanda lainnya, obyek satu dengan obyek lainnya.

Iklan adalah bentuk "harapan" dan bukan fakta. Iklan adalah tidak menjamin apapun pada faktanya, dan hanya bersifat semu. Wanita gemuk, atau pria gembuk digambar dalam dua bentuk sebelum mimum jamu obat diet, dan setelah minum jamu obat diet nampak jelas. Tetapi sebenarnya fakta adalah dua foto diambil saat masih kurus,dan satu setelah gembuk dalam jarak waktu berbeda, dan bukan jaminan apapun. Iklan sebagai peramal, sekaligus pelaksananya, yang benar dengan bukan sulit dibedakan.

Jean Baudrillard sebagaimana tradisi kaum filsafat Prancis selalu membahas antara ["mind, and body"]. Baudrillard menyatakan konsep ["body"] mengganti jiwa dalam fungsi moral, dan idiologi umat manusia. Cinta diri, dan cinta tubuh menjadi visi manusia pada era konsumsi saat ini. Semua alat alat diciptakan pada peradaban manusia untuk memakismalkan fungsi tubuh, dan takut tubuh mati atau cepat menua. Tubuh mengikuti pemikiran kapitalisme bukan menjadi manusia otonom atau jiwa rasional.

Tubuh mengikuti pemikiran kapitalisme diukur dengan kecantikan wanita, tubuh idial, energik, seksual, sensual, bahkan kecantikan ketampanan adalah tanda manusia diberkati dan terpilih (Etika Weberian). Tubuh mengikuti pemikiran kapitalisme adalah wujud kudus tubuh, dan pemujaan pada tubuh kemudian menciptakan produksi, prinsip integrasi, untuk menciptakan tubuh idial mengganti jiwa idial manusia.

Maka disini diperlukan model simulasi memberikan tanda riel dan memberi jalan pintas semua perubahannya, menciptakan hiperrealitas bagi citra untuk menciptakan proyeksi pada kondisi mental dan opini. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun