Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Heidegger, dan Hermeneutika Ontologis (3)

20 Juni 2018   22:00 Diperbarui: 20 Juni 2018   23:42 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: kalw.org

Pergantian pemahaman (verstehen) oleh Heidegger dalam buku  being, and time, adalah proyek pemikiran "hermeneutika dasein".  Maka implikasinya sangat luas dengan pemahaman (verstehen) tanpa ketegori-kategori, dapat diidentikkan sesorang bisa memiliki pengetahuan banyak, tapi sedikit pemahaman (verstehen). 

Pada posisi ini maka Heidegger telah mendefinsikan pemahaman (verstehen) melampaui definisi Wilhelm Dilthey (1833-1911) pemahaman (verstehen) antara Naturwissenschaften, dan Geisteswissenschaften, maupun Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher (1768-1834) pemahaman (verstehen) adalah nacherleben atau dialami kembali.  

Bagi Hermeneutical Martin Heidegger (1889-1976), pemahaman (verstehen) adalah kekuatan untuk memperoleh kemungkinan seorang itu sendiri  untuk berada dalam konteks dunia hidup, dimana sesorang itu berada. 

Pemahaman  (verstehen) adalah basis bagi keseluruhan interprestasi atau sama artinya dengan asli nya manusia berada dalam setiap "perilaku" interprestasi secara ontologis bersifat fundamental dalam perilaku "keberadaan" termasuk potensi kongkrit dalam fusi horison manusia di dunia atau oleh Heidegger disebut eksistensialis.

Hermeneutical fenomenologi Daseins Martin Heidegger lebih jauh dibandingkan hermeneutika Dilthey, dan Schleiermacher, yakni mengeksploitasikan lingkaran heremenutika (Methods The Hermeneutical Circle) sebagai struktur ontologis pemahaman (verstehen) eksistensi manusia dan interprestasinya. 

Pemahaman  (verstehen) tidak dapat dipisahkan dari keinginan manusia, dan pada sisi lain tidak dapat diimajinasikan tanpa adanya dunia, dan kebermaknaan. Simpulan pemahaman (verstehen) bagi Heidegger adalah hermeneutika bersifat ontologis.

Implikasi pertama(1), dengan dasar hermeneutika bersifat ontologis, maka Heidegger menyusun tentang ["Dunia, dan hubungannya dengan obyek di Dunia"). Berikut ini penjelasannya. 

Dunia bukan yang berada dilingkungan kita, tetapi lebih dekat dengan personal kita sendiri. Dunia bukanlah keseluruhan dari keberadaan namun merupakan keseluruhan dimana manusia mendapati dirinya sudah terpatri didalamnya. 

Dunia lebih duluada dan dari pemisahan diri dan dunia apapun dalam makna obyektif. Dunia mendahului hal keseluruhan sebelum subjektif obyektif, dan sebelum ada konseptualisasasi sebelumnya. Maka manusia di andaikan "menghuni dulu baru membangun". Hanya manusia yang mempunyai dunia, sangat luas, dan sekaligus sangat dekat dimana dia membutukan perhatian. 

Dunia selalu ada bersifat transparan dan menepis setiap upaya memahaminya sebagai objek. Dunia suka menyembunyikan diri. Maka ada satu bidang baru dunia yang dapat dieksplorasikan. 

Dunia tidak mudah dipahami karena dia bukan fakta deskripsi empirik, bukan interprestasi ontoliogis kebeadaan individu berdialog dengan dunia dengan fenomena dunia. Keseluruhan pemahaman (verstehen) dunia, dan pemahaman (verstehen) tidak dapat dipisahkan dari bentuk-kan ontologis keberadaan "Dasein".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun