Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Reinkarnasi Being, Same; Pak Harto

1 Juni 2018   09:08 Diperbarui: 1 Juni 2018   09:38 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Reinkarnasi Being, Same:  Bapak Soeharto

Berita detiknews Rabu 30 Mei 2018, 16:51 WIB. Viral Foto Pria Mirip Presiden ke II Indonesia Soeharto di KRL, mengenakan jaket dan memakai topi berwarna hitam. Bapak itu duduk sambil memejamkan mata dan memangku tas hitamnya. Salah satu pengunggah foto adalah fotografer Arbain Rambey. Bagimana kondisi ini dipahami dengan pendekatan multidimensi dapat dipahami.

Adalah Platon metaphysical, menyatakan pengetahuan manusia hanyalah "hinter-welt" (dunia bayang-bayang), dari idea.  Pada buku 10 Republic Platon pada Narasi pahlawan bernama {"Er"}, putra Armenius, menjelaskan tentang {"proses") nasib manusia melalui tiga tatanan waktu (lalu, sekarang, dan mendatang). Pahlawan {"Er"}, mati selama 10 hari dan pada saat hendak dimakamkan pada hari ke 12 tiba-tiba hidup kembali. 

Pengalaman kematian selama 12 hari ini kemudian dicatat dalam bentuk mitos Buku 10 Platon. Pengalaman bersama-sama manusia yang sudah mati (tubuh) bernama {"Er"}, selama 12 hari meninggal telah memiliki pengalaman, diadili sesuai tindakan selama didunia, kemudian dibentuk kembali dalam jiwa baru turun kedunia bersifat siklus. Sebelum turun kedunia maka semua jiwa yang telah memilih nasib sebelumnya, diwajibkan meminum air sungai "lupa".

Narasi ini berisi takdir manusia dalam perjalanan dalam 3 dimensi waktu. Waktu disebutkan (1) Lachesis, melantunkan waktu masa lampau; (2) Clotho, melantunkan lagu waktu masa kini; (3) Atropos melantunkan lagu waktu masa mendatang.

Kritera-kritera dapat dipakai adalah: being, rest, motion, sameness, difference(Ada, Diam, Gerak, Sama, Beda.) Dengan menggunakan "Being" distinguished from "same" Lihat teks buku republic Platon (255b11-c1), maka Pria Mirip Pak Soeharto di KRL, adalah bagian fenomenologi hal yang wajar dan bisa dipahami melalui apa yang disebut Platon sebagai ["eidos"] atau "visible form" semua yang adalah tiruan. Atau sering dipahami  sebagai bentuk expresi kognitif atau intelektual pada kebudayaan atau social group.

Konsep ["eidos"] atau gagasan forma dan ide disebut sebagai "visible form". Dengan meminjam pemikiran Platon maka kondisi  pengetahuan Visible World atau (Doxa atau opini), meliputi (a) Eikasia (konyektur), (b) Pistis (kepercayaan). Maka pria mirip Presiden Soeharto adalah benar secara ilmu pengetahuan. 

Tetapi jika menggunakan pendekatan Intelligible World (Episteme Knowledge) meliputi (c) Dianoia (rasio diskursif analitis), (d) Noesis (rasio intuitif) maka pria mirip Presiden Soeharto adalah Soeharto adalah ["tidak benar']. Atau kegagalan pemahaman atau "ketidaktahuan" jiwa rasional menyatakan itu adalah Pak Harto.

Jika saja pada tahap episteme diantara sensible (jiwa mortal, doxa, opini ), Pria Mirip Pak Harto adalah benar,  kemudian ke tahap yang intelligible (jiwa immortal) bahwa ada Pria Mirip Pak Harto adalah tidak benar  setelah melalui dan memerlukan kriteria being, rest, motion, sameness, difference (Ada, Diam, Gerak, Sama, Beda) sebagai tatanan ilmu yang tegak dan benar versi Platon.

Atau bisa saja terjadi sintesis pada penyatuan 3 dimensi waktu secara bersamaan diantara Waktu (1) Lachesis, (2) Clotho, (3) Atropos menjadi fenomena air sungai "lupa" berwujud  reinkranasi atau metafisik atau daya purba sedang bekerja. Narasi waktu Waktu (1) Lachesis, (2) Clotho, (3) Atro memungkin seluruh hal [ada dalam dunia] atau ["In-der welt sein"] bahwa ide keseharian (everydayness) menampilkan  "Desain" atau ada dalam memosisikan diri didunia, yang tidak terpisah dari alamnya.

Apapun pada semua kejadian ini, namun tetap saja  jika meminjam pemikiran Platon masih menyisakan pertanyaan ["eidos"] atau "visible form"  bahwa ada sifat irasionalitas tak pernah bisa ditundukkan akibat resistensi alam (persilangan, semacam Chora Platon). Penampilan foto Pria Mirip Pak Harto berfungsi kehadiran sang "Demiourgos" yakni menata agar manusia mempercayai bahwa Alam Semesta selalu hadir memelihara, dan merawat tanah air Indonesia menjadi bangsa tidak hanya disusun secara rasional irasional tetapi disusun dari substansi yang melampaui (beyond). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun