Menjadi kurir memang memiliki dinamikanya tersendiri, demikian seperti yang saya alami satu tahun lalu. Pengalaman saya ini setidaknya dapat memotret tentang Indonesia, dan tentu, mengenai kehidupan.
***Â
Percakapan saya dengan pelanggan 1 tahun yang lalu:
Saya: Pak, mohon maaf paket Anda tidak bisa saya antar hari ini, dikarenakan jarak dan medan yang tak bisa saya lalui. Namun bagaimana kalau bapak yang ke Teras Baru (nama desa) untuk mengambil paketnya?
Pelanggan: Oh, baiklah, saya yang ke sana ya.
20 menit berlalu.
Pelanggan: Mas, kenapa juga nggak bisa antar sampai Salimbatu, Padahal dekat saja itu, kah?Â
Saya: Jauh, pak. Jalanannya kurang bagus, baru paket yang ke arah Salimbatu cuma 1-2 saja.Â
Pelanggan: Dekat saja tuh, mas. Jalanannya sudah diperlebar, bukan jauh juga ke sana, 20 menit, lah. Nanti kalau sudah di jembatan keramat hubungi saya saja.
Saya: Lihat keadaan besok ya, pak. Kalau tidak ada halangan saya ke sana, sambil lihat-lihat kondisi jalan di Salimbatu.
***