Mohon tunggu...
Baiq Rosa Aulia Agustin
Baiq Rosa Aulia Agustin Mohon Tunggu... Lainnya - ---

hi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Era Baru Komunikasi saat Berdamai dengan Covid-19

6 Juli 2020   03:25 Diperbarui: 6 Juli 2020   03:16 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

New normal dan berdamai dengan COVID-19 ini menjadi obat bagi masyarakat yang sedang merasa kecewa dan gelisan terhadap pandemi yang belum jelas kapan berakhirnya. Seperti yang kita ketahui pemerintah sudah banyak melakukan upaya untuk memutuskan serta menghilangkan virus corona atau yang bisa kita sebut COVID-19. Pemerintah telah menyusun rencana yang harus dilakukan di era new normal ini, seperti hidup dengan tetap menjaga kebersihan, gotong royong serta disiplin atau memenuhi etika yang berlaku.

Salah satu atau kehidupan normal yang baru ditengah pandemi COVID-19 yang bertujuan agar kesembuhan masyarakat dapat mengalami peningkatan. Pemerintah sudah memutuskan untuk menerapkan "New Normal".

Beberapa negara tercatat telah menerapkan kebijakan new normal, yakni telah melakukan pelonggaran dan berangsur-angsur beralih kepada keadaan normal dengan protokol kesehatan ketat. Bagaimana pertumbuhan kasus baru di negara-negara yang sudah menerapkan kebijakan new normal?

Sumber: bbc
Sumber: bbc
Sebelum wabah COVID-19 datang ke Indonesia yang akhirnya mengubah aktivitas masyarakat menjadi #dirumahsaja. Beralihnya aktivitas ke dunia maya lantas menghilangkan interaksi sosial secara tatap muka, pada kondisi ini, sejatinya telah merubah nilai sosial. Dengan menerapkan new normal masyarakat sekarang bisa tetap melakukan aktifitas di luar ruangan seperti sebelumnya dengan catatan harus selalu menerapkan himbauan tentang kesehatan.

Untuk itu sangat dibutuhkan kehadiran komunikasi kesehatan yang mampu mengajak masyarakat untuk dapat mengubah kebiasaan lama agar mampu menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru atau yang saat ini disebut dengan new normal yang dicanangkan oleh permerintah.

Informasi yang tuntas dan lengkap diharapkan mampu menghasilkan pemahaman yang utuh bagi masyarakat, terkait tentang gagasan new normal dan berdamai dengan COVID-19 tersebut. Keberadaan lembaga media massa bukan sekedar menyampaikan informasi kepada masyarakat saja, melainkan harus mampu memberikan gambaran yang utuh dari informasi yang disampaikan. Penyampaian informasi yang tidak lengkap atau terpotong karena berbagai alasan dikhawatirkan dapat memicu persoalan baru di masyarakat.

Peran media massa lebih ditunjukan untuk menyaring informasi yang relevan, penting, lengkap, dan menarik bagi masyarakat. Bukan lagi hanya sekedar mengutamakan sensasional semata. Mengutamakan sensasi tanpa dasar yang kuat dapat memicu terjadinya kesalahpahaman atau ketidakpercayaan masyarakat. Apabila hal ini dibiarkan dapat membahayakan tercapainya tujuan dari new normal maupun berdamai dengan COVID-19.

Di sisi lain, masyarakat sendiri juga dituntut kesadaran yang tinggi, setidaknya sadar apa yang telah ia lakukan dapat menimbulkan dampak bagi orang disekitarnya. Penggunaan kata social distancing, new normal, atau berdamai dengan COVID-19 tanpa penjelasan yang benar bisa memiliki makna yang beragam bagi masyarakat luas.

Pada era new normal yang berlaku saat ini, perlu menitikberatkan pada pentingnya pengelolaan komunikasi yang terstruktur. Melakukan komunikasi agar terus terhubung dengan publik mutlak dilakukan dalam era new normal ini. Hal ini agar penerapan kehidupan dengan kenormalan baru bisa dijalankan dengan baik oleh seluruh masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun