Hubungan Politik Luar Negeri Indonesia Dengan China Dalam Pendekatan Ideosinkratik
Dalam hubungan internasional, aktor individu mempunyai peran yang signifikan karena individu mempengaruhi hasil dari politik luar negeri. Biasanya suatu kebijakan yang di buat oleh individu dipengaruhi oleh latar belakang, pengetahun, keinginan serta tujuan yang hendak dicapai oleh individu tersebut. Kuatnya pengaruh seorang individu dalam pembuatan kebijakan inilah yang kemudian memunculkan istilah idiosyncratic dalam Politik Luar Negeri (PLN).(Rafiansa, 2018, p. 50)
Politik luar negeri Indonesia memiliki ruang lingkup yang sangat luas dari dulu, tentunya indonesia tidak lepas dari image  sebagai negara kepulauan yang memiliki banyak sumber daya, suku, ras, agama dan budaya yang sangat banyak,  pengaruhnya yang sangat kuat dan tentunya disegani memberikan pengaruh yang besar.Â
Perkembangan kerjasama indonesia dengan negara-negara asia bahkan eropa lainnya memiliki perkembangan yang sangat pesat seiring berjalannya waktu, diantaranya yang paling memiliki kemajuan  yakni pada era pemerintahan SBY dan Joko Widodo, pada era Joko Widodo sendiri banyak bekerjasama dengan negara ekonomi yang kuat, diantaranya dengan negara yang memiliki kekuatan ekonomi pasar dunia yang sangat kuat yakni China.
Indonesia dengan China sudah memiliki Kerjasama Bilateral yang berlangsung cukup lama. Akan tetapi pada era pemerintahan Joko Widodo, Kerjama Indoneisa-China mengalami peningkatan drastis. Sejak dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober 2014, hingga saat ini Indonesia sudah memiliki 36 MoU dengan China. 36 kesepakatan Indonesia-China tersebut mencakup antara lain dalam bidang perekonomian, budaya, pendidikan, dan pariwisata.
Perjanjian kerja sama ditandatangani di sela-sela acara World Culture Forum (WCF) 2013 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali dan berakhir, Selasa 26 November 2022 tepatnya tahun ini. Saat ini, Indonesia-Cina punya hubungan kerja sama antar negara yang sangat strategis dan komprehensif. "Kali ini kami berusaha membuat perjanjian itu lebih kuat, melalui kerja sama budaya," katanya.
MENDIKBUD juga sangat yakin akan kerjasama budaya Indonesia-China dapat menumbuhkan kerjasama antar negara yang semakin erat, Pernyataan bersama ditandatangani Mendkbud Muhammad Nuh dan Menteri Kebudayaan Republika Rakyat Cina, Cai Wu.Â
 Apabila ditilik pada aspek perekonomian indonesia, Kerjasama Bilatiral indonesia-china memiliki pengaruh yang cukup besar apabila dilihat secara meyeluruh, banyak kerjasama Indonesia-China yang sedang berlangsung hingga saat ini, contoh nyatanya yakni Proyek kerjasama Belt and Road Initiative (BRI) yang melibatkan negara-negara ASEAN, proyek ini memakan banyak biaya dalam pelaksanaannya.Â
Dalam proyek Belt and Road Initiative (BRI) ini terdapat kurang leih 28 Proyek yang direncanakan oleh pihak China, dan dalam era pemerintahan Jokowi, tampaknya presiden Indonesia yang menjabat dari tahun 2014 ini memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi untuk menandatangani  sekitar 23 proyek diantaranya dengan nilai sekitar USD91 Miliar, dengan latar belakang ekonomi yang kuat memungkinkan Joko Widodo memiliki semangat tinggi dalam kerjasama ekonomi, serta kehidupan yang berbasis militan dalam prosesnya Presiden Joko Widodo juga memiliki pandangan yang sekiranya tegas dan menantang dalam pengambilan keputusan.