Mohon tunggu...
Baiq Nurjihatun Apriana
Baiq Nurjihatun Apriana Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya ada seorang guru IPS di SMP. Selama ini saya sudah menulis beberapa artikel, tetapi belum konsisten.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran All in 1 Link dengan Google Form

1 Juli 2022   08:00 Diperbarui: 1 Juli 2022   08:07 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut Ki Hajar Dewantara (KHD), pendidikan dan pengajaran memiliki makna yang berbeda dalam memahami arti dan tujuan pendidikan. KHD mengatakan, bahwa pengajaran merupakan proses pendidikan yang dilakukan dalam memberi ilmu yang bermanfaat untuk kecakapan hidup seorang anak secara lahir dan batin. Pendidikan memberikan tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Seorang anak baru dilahirkan bukanlah sebuah kertas putih yang kosong. Namun anak lahir diumpamakan sehelai kertas yang sudah ditulisi penuh tapi semua tulisan itu suram. Pendidikan berkewajiban dan berkuasa menebalkan segala tulisan yang suram dan berisi baik agar kelak nampak sebagai budi pekerti yang baik. Segala tulisan yang mengandung arti jahat hendaknya dibiarkan agar jangan menjadi tebal, bahkan jika bisa dibikin lebih suram.

Guru sebagai seorang pendidik harus mampu untuk menumbuhkan motivasi intrinsik yang ada dalam diri murid. Peningkatan motivasi intrinsik pada murid akan dapat membangkitkan keberaniannya, semangat untuk belajar, berani untuk mencoba hal yang baru dalam pembelajaran, berani dalam berkomunikasi, saling menghargai teman yang berpendapat, dan lainya.

Seperti yang kita ketahui penyebaran virus Corona di Indonesia hingga saat ini belum ada tanda-tanda penurunan. Jumlah yang terinfeksi masih tinggi dibanding negara lain. Keadaan ini berdampak pula pada proses pembelajaran di sekolah. Pemerintah mengambil kebijakan melaksanakan kegiatan belajar mengajar di rumah atau lebih dikenal dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Kondisi tersebut membuat perencanaan pembelajaran yang telah dibuat harus didaur ulang. Akan tetapi. semua harus tetap dijalani dan dikerjakan sebagaimana mestinya.

Mungkin tidak banyak orang tahu, bahwa pembelajaran jarak jauh yang dilakukan seperti saat ini memerlukan energi ekstra bagi guru. Tidak hanya harus mengubah metode pembelajaran yang diberikan, namun guru juga harus beradaptasi terhadap berbagai perubahan yang terjadi, seperti perubahan proses penilaian, perubahan cara absen, dan lain sebagainya

Sebenarnya, penyebaran Covid-19 dan pemberlakuan PJJ seperti saat ini, tidak selamanya membawa dampak negatif. Justru dengan adanya keterbatasan seperti saat ini kita dapat menyadari pentingnya penggunaan teknologi dalam keseharian kita. Saat ini, tidak hanya di lingkungan pendidikan, semua orang di segala bidang sedang berlomba-lomba memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mengatasi segala keterbatasan yang ada.


Di sinilah kita akan lebih menyadari bahwa gadget yang mungkin selama ini kita pakai hanya untuk mengakses media sosial, ternyata sudah jauh berkembang dan memiliki kemampuan lebih dari itu. Tidak hanya itu, mungkin para orang tua atau siapapun yang selama ini memiliki stigma negatif terhadap gadget, mungkin saat ini sangat bergantung pada gadget yang dimiliki.

Namun tentunya, kesadaran akan perkembangan teknologi untuk menghadapi krisis saat ini juga memerlukan proses penyesuaian. Tidak mungkin proses peralihan pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran dalam jaringan atau daring seperti sekarang langsung dapat berjalan lancar. Guru sendiri merasakan berbagai penyesuaian yang terjadi pada diri guru, peserta didik, maupun instansi tempat guru mengajar.

Pada awal pandemi ini terjadi dan akhirnya pembelajaran digantikan dengan PJJ, guru dan mungkin kebanyakan guru lainnya merasakan kebingungan mengenai media pembelajaran apa yang tepat digunakan. Hingga pada akhirnya guru memutuskan untuk menggunakan media sosial Whatsapp. Guru mengupload materi dan soal yang kemudian akan dijawab oleh para peserta didik yang guru ajar.

Namun, kemudian guru merasakan berbagai kendala dengan metode yang guru gunakan. Kendala paling utama adalah dalam memeriksa tugas peserta didik. Guru harus melihat tugas yang dikirimkan satu persatu dan mencatat nama serta hasil jawabannya. Hal ini memerlukan waktu yang tidak sedikit. Selain itu ada juga murid yang menuliskannya di buku tulis dan mengirimkannya dalam bentuk gambar dan guru harus mencetaknya terlebih dahulu baru dikoreksi dan sekali lagi itu memerlukan waktu yang cukup lama.

Dengan banyaknya file gambar yang masuk ke handphone guru, menyebabkan handphone yang guru gunakan menyimpan terlalu banyak data sehingga mengganggu fungsinya. Selain itu kendala lain adalah pada proses absensi murid. Pada awalnya guru akan menuliskan daftar kehadiran murid pada tanggal pelaksanaan, kemudian murid menuliskan namanya satu persatu pada daftar tersebut. Proses ini tentunya memakan sangat banyak waktu dan memungkinkan terjadinya tumpang tindih data yang dituliskan. Lalu akhirnya dengan berbagai pertimbangan, akhirnya guru menemukan solusi untuk mempermudah proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), yaitu pembelajaran satu (1) link dengan menggunakan Google Form. Kelebihan menggunakan Google Form kita bisa memasukkan materi berbentuk video pembelajaran dan soal. Kemudian kita juga bisa melihat nilai murid dengan cepat sehingga kita bisa melaksanakan tindak lanjut dengan berupa remedial dan pengayaan dengan cepat. Untuk daftar hadir juga demikian kita bisa memantaunya setiap hari. Data kehadiran murid bisa terpantau kita tidak perlu lagi manjat ke atas untuk melihat kehadiran murid. Jadi, hanya dengan mengirimkan 1 link dari google form tersebut, murid sudah bisa belajar dan guru bisa mangajar sekaligus melaksanakan penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun