Mohon tunggu...
Baharudin Yusuf
Baharudin Yusuf Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Mahasiswa dan Karyawan Swasta

Mahasiswa Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Parenting : "Sudah Benarkah Cara Orang Tua Mendidik Anak?"

27 November 2021   09:05 Diperbarui: 27 November 2021   09:11 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting merupakan cara atau pola asuh orang tua terhadap anak. Setiap orang tua memiliki kewajiban untuk mengasihi, mendidik, serta melindungi anaknya. Didalam pola asuh anak itu masih perlu bimbingan, arahan, dan  tuntunan dari orang tua. Sejak dalam kandungan hingga sampai anak mengerti akan artinya kehidupan.

Dalam parenting, orang tua perlu mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan anak, seperti kebutuhan fisik yaitu memenuhi kebutuhan makan dan minum. Kemudian kebutuhan psikologis yaitu berhak mendapatkan kasih sayang, rasa aman dan nyaman, serta anak mampu bersosialisasi dengan lingkungan yang akan dihadapinya nanti.

Tujuan parenting menjelaskan kepada orang tua, tentang cara yang baik dan benar mengajarkan dan memberikan pendidikan kepada anak. Banyak para orang tua yang mengalami kesulitan dalam mengajarkan pendidikan kepada anak mereka.

Sangat dibutuhkan sekali bagi para orang tua mempelajari tentang Parenting, terlebih lagi disaat pandemi seperti ini. Yang mengharuskan orang tua menjadi Guru di rumah bagi si anak. Sehingga ilmu yang didapatkan bisa diterapkan didalam proses pembelajaran pendidikan orang tua kepada anak mereka selama belajar di rumah atau pembelajaran dalam jaringan (daring).

Namun, “apa yang terjadi jika masih banyak orang tua yang belum mempelajari ilmu tentang Parenting khususnya dalam hal pendidikan?”. Dan pasti sudah terlihat jelas dampaknya, jika para Orang Tua masih rendah akan minat terhadap ilmu parenting. 

Contoh satu kasus yang terjadi tahun lalu di Tangerang Kota (rumah Pelaku). “Seorang Ibu tega membunuh anak kandungnya hanya karena si anak tidak paham belajar secara daring”, miris sekali mendengarnya. Inilah salah satu contoh dari sekian banyak kasus yang terjadi, orang tua yang kesal karena anak mereka tidak bisa atau tidak paham belajar secara daring.  

Kejadian tersebut terjadi pada saat si Ibu sedang mengajarkan anaknya belajar daring. Ibunya yang merasa sangat kesal, saat si anak yang tidak paham pelajaran yang diajarkan sang Ibu. Anak perempuan yang berusia 8 tahun itu akhirnya tewas ditangan Ibunya. Dari penyidikan polisi, didapatkan sang Ibu mengaku sering melakukan penganiayaan terhadap Korban. “Si Ibu berdalih motif dari pembunuhan yang dilakukannya, karena kesal kepada sang anak yang tak paham pelajaran dan susah untuk diajarkan belajar”. Pelaku menggunakan tangan kosong (mencubit, memukul) dan 3 kali menggunakan sapu untuk memukul tubuh sang anak.

Pelaku melakukan penganiayaan terhadap Korban hingga tewas, pada tanggal 26 Agustus 2020 tahun lalu. Agar tidak meninggalkan jejak, Pelaku mengajak suaminya (ayah dari si Korban), untuk memakamkan Anak mereka jauh dari rumahnya, di Cijaku, Lebak, Banten. Korban dimakamkan oleh kedua orang tuanya dengan pakaian masih melekat dibadan Korban.

 Pada awalnya mereka melapor ke polisi, atas kehilangan anak. Yang bertujuan untuk menghilangkan jejak, agar mereka tidak dicurigai. Dan akhirnya, kejahatan yang mereka lakukan tercium oleh Bidhumas dan kasatreskrim polres Lebak banten. Pelaku suami istri itu ditangkap pada tanggal 13 september 2020 di rumah mereka.

Pasal yang disangkakan kepada pelaku, terdapat dalam Pasal 80 ayat 3 Undang-undang 35 Tahun 2014 Tentang “Perlindungan Anak”. Pasal 44 ayat 3 Tahun 2004 Tentang “Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga”. Dan Pasal 33, 40 atau Pasal 338 KUH Pidana dengan ancaman hukuman penjara 15 Tahun ditambah sepertiganya yaitu seumur hidup, dikarenakan Pelaku merupakan orang tua si Korban.

Fakta bahwa peranan orang tua sangat penting, dan harus banyak belajar tentang pola asuh terhadap anak. Dan ini menjadi himbauan bagi seluruh masyarakat, khususnya para orang tua dengan situasi pandemi seperti ini kita harus empati. Karena anak perlu mendapatkan pembelajaran yang layak dan proses pengajaran yang baik, walaupun belajar daring dari rumah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun