Mohon tunggu...
Bagus anak wage
Bagus anak wage Mohon Tunggu... -

saya bagus anak wage

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perangkat yang Terlupakan

14 Juni 2012   21:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:59 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hei sudah lama rasanya tidak membenturkan jari ke papan huruf berwarna hitam. Sudah hampir dua tahun, sembilan jari ini, tanpa kelingking kiri, tak menghantamkan si papan huruf hitam itu. Terakhir, ya ketika bergelut dengan tugas akhir alias skripsi. Itu sekira Agustus 2010, bulan Ramadhan kalau tak salah.
Sekarang papan huruf hitam kesayangan itu juga sudah berdebu, beberapa cetakan hurufnya juga sudah pudar bahkan nyaris hilang. Tuts "spasi" dan "enter" juga sudah goyang-goyang, tak sekokoh waktu pertama kali beli, entah lupa kapan tepatnya waktu beli si papan huruf hitam.

Belum lagi si tikus berkabel. Agak lawas memang, berbola, namun tetap nyaman digenggam. Tidak seperti tikus berkabel jaman ini, makin kecil, dan bercahaya dengan kabel yang makin tipis pula.

Klik kiri si tikus berkabel lawas itu juga sudah agak "mendelep" (saduran dari bahasa Ciputat, maksud: Sedikit jeblos, sedikit menurun dari posisi awalnya, kira-kira begitu). Sudah tidak berbunyi "klik"pula saat ditekan. Tapi, Klik kanannya masih tetap sama seperti waktu beli, masih kokoh.

Lalu si kotak besi bernama sipiyu, hei apa kabar? Masih secanggih dulu? Otaknya pentium IV, dengan kipas yang berdesing ketika berputar, anastesi tambahan ketika otak juga sedang bekerja. Belum lagi lambungnya yang cuma 200 Gigabyte, cukup lah untuk menyimpan beberapa video (sila tebak video apa?) dan ratusan album lagu bajakan. Juga kecepatannya yang cuma 512. Lumayan-lah buat kerjakan tugas akhir, sambil main game atau menonton video atau mendengarkan lagu saat bosan melanda.

Yang paling penting dari si sipiyu adalah keberadaan styrofoam di bagian bawah sipiyu. Karena si styrofoam, aliran listrik terhenti dan tidak akan ada "setrum" yang menyambar ketika si sipiyu disentuh.

Kalau sekarang, entahlah isi jeroan sipiyu muda. Terakhir ingat, otak sipiyu berembel-embel "Core" dibelakangnya, tidak tahu sekarang jika sudah ada embel-embel baru. Maklum, selalu ada pembaruan untuk si sipiyu. Lambung dan kecepatan sipiyu muda juga sudah berembel-embel "Tera", entah sekarang sudah berapa "Tera".

Lalu si kotak bergambar 14 inci. Hei, kau nampak makin gendut, makin cembung. Pantat mu juga tampaknya makin besar. Juga dengan kabel-kabel yang menjuntai kemana-mana. Debu juga sudah menghinggapi sekujur tubuh mu. Yang paling diingat ketika si sipiyu digunakan adalah suara "zeeeppesssss". Tapi tak apa, yang penting dengan wajah mu, video dari si sipuyu bisa ditampilkan.

Sekarang? Kotak bergambar sudah makin ramping, sudah tidak berpantat dan cembung, bahkan minim kabel pula, tanpa bunyi "zeeeppesssss". Ukurannya juga beragam, entah sekarang sudah berapa inci ukuran terbesarnya. Tapi si kotak bergambar 14 inci tetap masih juara, tanpa dia tidak berguna pula si papan huruf hitam dan yang utama adalah tidak ada gambar yang keluar untuk tonton video dari si sipiyu.

Pengeras suara, tidak akan juga dilupakan. Tanpa dia tak ada lagu yang menemani berfikir, karena dari lagu inspirasi datang (kutipan dari beberapa seniman). Si pengeras suara waktu itu dibeli dengan harga 50 ribu rupiah, suatu kebanggan memandang tampuk perekonomian seorang mahasiswa tingkat akhir. Walaupun sekarang sudah "koclok" (saduran bahasa Ciputat, maksud: Berbunyi saat dikocok), tapi tetap masih menggelegar. Dan yang paling diingat saat menggunakan si pengeras suara adalah ketika menyetel musik, volume suara dipertinggi, namun saat menyetel video dari si sipiyu suaranya malah diperendah.

Sekarang, pengeras suara angkatan baru makin canggih. Menggunakan remote kontrol dalam penggunaannya. Tinggal ditekan tombolnya dan diatur sedemikian rupa, tidak seperti si pengeras lama yang harus diputar-putar untuk mengatur volume suaranya.

Hei, apa kabar kalian? Maaf lama tidak digunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun