Mohon tunggu...
Bagoes Prasetyo
Bagoes Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Publikasi PMM

PMM BAKTIMU NEGERI DESA JIWAN 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengembangkan Kreativitas, Mahasiswa PMM UMM-50 Ketagihan Memegang Canting dan Membuat Batik di Desa Jiwan

22 Maret 2021   11:54 Diperbarui: 22 Maret 2021   12:16 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia. Yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Batik mempunyai banyak motif dan teknik pembuatan yang beragam. Salah satu teknik pembuatan batik yang pengerjaannya masih menggunakan teknik tradisional adalah batik tulis. Batik Tulis adalah salah satu jenis hasil proses produksi batik yang teknis pembuatan motifnya langsung ditulis secara manual. 

Pada kali ini, Mahasiswa PMM UMM Kelompok 50 berkesempatan untuk mengunjungi sentra industri batik tulis rumahan yang berada di Desa Jiwan Kabupaten Madiun. Pada program kegiatan kami kali ini adalah bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan dan praktek langsung membuat batik tulis khas desa jiwan. Proses pembuatan batik tulis ini bertempat di kediaman Ibu Kepala Desa Jiwan. Beliau termasuk warga yang masih mengerjakan batik tulis saat ini. Pembuatan batik tulis berlangsung selama lima hari mulai dari tanggal 12 -- 16 Maret 2021. Kami juga mendapatkan teori secara langsung dari Ibu Kepala Desa mengenai bagaimana cara membuat batik tulis, hal -- hal apa saja yang harus diperhatikan dan juga kami difasilitasi alat, dan bahan batik tulis untuk mempraktikkan secara langsung. 

Sebelum praktik langsung, Ibu Kepala Desa menjelaskan beberapa bahan yang dibutuhkan dan tahap -- tahap dalam pembuatan batik tulis. Peralatan dan bahan yang dibutuhkan adalah canting, kain mori, lilin, kertas karbon, sarung tangan, kompor, wajan kecil dan pewarna. Ada beberapa tahapan yang dilewati dalam proses pembuatan batik tulis.

Tahap pertama adalah pembuatan gambar pola batik yang digambar di kertas. Selanjutnya adalah njaplak yaitu proses pemindahan pola yang sudah dibuat dari kertas ke kain. 

Tahap kedua dengan menebalkan desain batik dengan menggunakan lilin yang sudah dicairkan. Pada tahap ini alat yang digunakan adalah canting.  Tahap ketiga adalah mengisi seluruh bagian putih pada kain menggunakan lilin. Tahap ini bertujuan agar saat dilakukan perwarnaan, lapisan yang diberi lilin tidak terkena warnanya.

Tahap keempat, yaitu melakukan proses perwarnaan warna pada kain. Celupkan kain yang sudah diberi lilin ke dalam perwarna yang dipilih. Setelah itu, dijemur hingga kering. Tahap kelima, setelah kain kering, kemudian dicantingi lagi. Tujuan tahapan ini untuk mempertahankan warnanya.

Tahap keenam yaitu tahap nglorot. Tahap ini merupakan tahap merebus kain dengan menggunakan air mendidih. Tujuan nglorot untuk menghilangkan lapisan lilin sehingga motif yang sudah dibuat akan terlihat jelas. Tahap terakhir yaitu mencuci kain dan menjemurnya hingga kering dan siap digunakan.

Itulah mengapa batik tulis memiliki nilai dan harga yang lebih tinggi daripada batik -- batik lainnya. Karena proses pengerjaannya yang cukup lama dan rumit dan proses pengerjaan satu kain batik juga harus membutuhkan kesabaran dan ketekunan.

dokpri
dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun