Mohon tunggu...
Bagas Satrio Wicaksono
Bagas Satrio Wicaksono Mohon Tunggu... Lainnya - Bagas

Mahasiswa UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bantuan Mahasiswa KKN Undip dalam Pencegahan Penyebaran COVID-19

13 Agustus 2020   22:30 Diperbarui: 13 Agustus 2020   22:26 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelurahan Genuk , Kabupaten Semarang -- Sabtu, (25/7/2020) meningkatnya jumlah masyarakat yang terinfeksi COVID-19 semakin hari semakin meningkat dilihat dari situasi penyebaran COVID-19 yang sudah hampir menjangkau seluruh wilayah provinsi di Indonesia dengan jumlah kasus dan/atau jumlah kematian semakin meningkat dan berdampak pada aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, serta kesejahteraan masyarakat di Indonesia. 

Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro ingin membuat upaya gerakan masyarakat dengan berperilaku pola hidup bersih dan sehat dengan program Siaga Penyebaran COVID-19 berupa penyebaran poster mengenai GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) serta penyebaran poster mengenai 7 langkah menjaga lingkungan kerja agar terhindar dari penyebaran COVID-19. Selain itu mahasiswa Undip melakukan bantuan berupa pambagian handsantizer gratis kepada warga di wilayah RT.01/RW.06 Sumbo Kelurahan Genuk serta pembagian sembako gratis bagi warga yang membutuhkan.

dokpri
dokpri
Melalui program bantuan mahasiswa KKN Undip diharapkan masyarakat di wilayah RT.01/RW.06 Sumbo Kelurahan Genuk dapat menjaga kesehatan guna mengatasi penyebaran COVID-19 sesuai protokol kesehatan yang diajurkan oleh pemerintah seperti social distancing , rajin cuci tangan pakai sabun, pakai masker, rajin berolahraga .Salah satu bantuan penyediaan handsanitizer merupakan  tindakan penyediaan fasilitias guna memudahkan warga kampung dalam menerapkan pola hidup sehat dan bersih dalam lingkungan kampung Sumbo Kelurahan Genuk

dokpri
dokpri
Program selanjutnya adalah pemanfaatan limbah air cucian beras , air bekas cucian beras merupakan limbah yang berasal dari proses pembersihan beras yang akan dimasak. Limbah cair ini biasanya dibuang percuma, padahal kandungan senyawa organik dan mineral yang dimiliki sangat beragam. Kandungannya antara lain karbohidrat, nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, sulfur, besi, Vitamin B1. 

Dalam upaya menciptakan suatu pupuk yang lebih ramah lingkungan diperlukan alternatif seperti bahan yang sumber daya potensialnya dapat diperoleh diberbagai lokasi dan mudah ditemui. 

Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro mengadakan sosialisasi dengan tujuan seperti memberi pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara memanfaatkan limbah air cucian beras menjadi bahan yang bermanfaat seperti Pupuk Organik Cair (POC) , menggerakkan masyarakat untuk selalu peduli dengan lingkungan terkait pemanfaatan limbah yang sebelumnya tidak terpakai dan terbuang begitu saja, serta meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mengelola limbah melului sistem 3R.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Sosialisasi Pupuk Organik Cair sebagai alternatif peningkatan pemanfaatan limbah  rumah tangga di Kabupaten Semarang selama masa pandemi COVID-19 ini diharapkan masyarakat dapat menerapkan pemanfaatan potensi limbah air cucian beras sebagai Pupuk Organik Cair (POC) dalam kehidupan sehari hari, dan diharapkan pula selain daur ulang air limbah cucian beras menjadi pupuk, tetapi juga turut menyehatkan lingkungan karena mengurangi polusi tanah akibat pembuangan limbah domestik ke drainse tanpa pengelolaan terlebih dahulu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun