Mohon tunggu...
Bagas Naufal
Bagas Naufal Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mengenal Olahraga Powerlifting

15 April 2018   22:58 Diperbarui: 16 April 2018   00:06 4468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

MENGENAL OLAHRAGA POWERLIFTING, ANGKAT 10 TON PER MINGGU?

Saya sudah gym setahun lebih, dan ada yang bertanya kok ga sixpack-sixpack? Kok ga "jadi" badannya? (Lah ini saya nulis, mikir, dan beraktifitas pake apa dong? hehe)

Sudah saatnya menjawab pertanyaan tersebut. Dalam latihan di gym, boleh dikatakan ada beberapa aliran latihan. Yang pertama yang umum di kalangan masyarakat yaitu ke gym untuk "membentuk" tubuh. Nah ini namanya latihan bodybuilding. Fokus mereka membentuk otot menjadi indah dan "estetis" dan kekuatan hanya dijadikan sarana untuk membentuk tubuh menjadi lebih dan lebih estetis. Elite bodybuilding Indonesia contohnya adalah Ade Rai.

Adapula yang lainnya, yang saya jalani selama ini, yaitu latihan dengan goals utama selalu tambah kuat. Yang ini namanya latihan powerlifting. Para powerlifter (sebutan untuk orang yang berlatih powerlifting) tidak terlalu peduli pada tingkat estetika tubuh. Yang kami incar adalah kekuatan. Elite powerlifting Indonesia contohnya Muhamad Yusuf atlet Jawa Barat pemecah rekor nasional pada PON 2016 kemarin.

Lalu apa bedanya? Bedanya terletak pada program dan fokus latihan. Program latihan bodybuilding biasanya memakai beban sedang dan setiap set terdiri atas 8-12 kali repetisi. Sementara itu, powerlifting memakai beban yang lumayan berat bagi tubuh (lebih berat dibanding aliran bodybuilding) karena kami hanya mengincar 1-5 kali repetisi dalam setiap set nya. Pola makan pun harus dijaga dengan baik untuk para bodybuilder (sebutan untuk yang berlatih bodybuilding) demi menampilkan definisi otot yang terbaik, sementara hal tersebut kurang ditekankan dalam powerlifting, kecuali hanya pada aspek pemenuhan kebutuhan protein harian demi pemulihan jaringan otot.

Powerlifting berbeda dengan olympic weightlifting. Di Indonesia, powerlifting disebut "Angkat Berat" sementara olympic weightlifting disebut "Angkat Besi". Powerlifting terdiri dari tiga gerakan utama yaitu "Squat, Bench Press, Deadlift" sementara olympic weightlifting tediri dari dua gerakan utama yaitu "Snatch" dan "Clean and Jerk".

Badan yang menaungi olahraga powerlifting ada berbagai macam. Salah  satunya yang terkenal dan terbesar ialah IPF yaitu International Powerlifting  Federation. Organisasi ini didirikan pada tahun 1971 dengan ratusan  negara anggota yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Presiden IPF  sekarang adalah Gaston Parage dari Luxembourg. IPF adalah organisasi yang melarang penggunaan obat-obat doping tertentu dan mempunyai peraturan yang ketat mengenai peralatan yang boleh dan tidak boleh digunakan dalam perlombaannya. Perlombaan sendiri biasanya dibagi berdasarkan beberapa kelas yaitu kelas umur: sub-junior (18 and under), junior (19-23), open (24-39), masters 1  (40-49), masters 2 (50-59), masters 3 (60-65), masters 4 (65-70), and  grandmasters (70+) dan kelas berat badan biasanya 

Pria: sampai to 53 kg (Sub-Junior/Junior), 59 kg, 66 kg, 74 kg, 83 kg, 93 kg, 105 kg, 120 kg, 120 kg+

Wanita: sampai 43 kg (Sub-Junior/Junior), 47 kg, 52 kg, 57 kg, 63 kg, 72 kg, 84 kg, 84 kg +

Kenapa powerlifting lebih menarik buat saya, setidaknya sementara ini, karena powerlifting lebih objektif dibanding bodybuilding dalam konteks perlombaan. Siapa tahu kedepan hobi ini bisa sampai ke perlombaan, maka powerlfting menyediakan arena yang lebih objektif, karena sama dengan olympic bodybuilding, kami hanya dinilai dari total jumlah angkatan (total berat yang diangkat dengan teknik benar) dari ketiga gerakan utama powerlifting. Sementara pada bodybuilding, juri menilai simetri, definisi, dan rasio rasio tubuh yang menurut saya lebih memungkinkan untuk timbulnya subjektifitas. Tak jarang pula pada olahraga bodybuilding digunakan suntikan steroid dengan maksud memperindah tampilan dari otot yang mana efek samping jangka menengah dan panjangnya bisa berbahaya bagi tubuh disamping harganya yang mahal.

Banyak manfaat berolahraga powerlifting. Menurut magnusperformance.com, latihan powerlifting berarti pergi ke gym benar benar untuk berlatih bukan sekedar untuk gerak badan. Banyak orang pergi ke gym dengan pemikiran  perlu “memeras keringat”. Akibatnya kebanyakan orang telah pergi ke gym  selama bertahun-tahun dan sama sekali tidak mengalami kemajuan. Seorang  penggemar powerlifting akan memiliki tujuan yang pasti, dan setiap sesi  gym dia akan membangun apa yang telah dia capai sebelumnya sehingga memiliki target yang jelas. Karena itu  latihan tidak menjadi sekedar “beban mental”, namun sesuatu yang  dia lakukan dengan senang hati. Kita juga latihan dengan mengatur variabel latihan dengan tolok ukur yang jelas yaitu selalu bertambah kuat. Kebanyakan pengunjung gym tidak benar benar tau tujuan mereka datang ke pusat kebugaran. Mereka juga tidak tau berat beban yang efisien untuk mereka, ataupun lama istirahat yang optimal. Tidak dengan powerlifter yang pasti selalu mencari dan berlatih dengan perbaikan dari waktu ke waktu karena progress dapat dilihat secara jelas dan terukur. Kita juga berlatih untuk memberi kesadaran akan posisi dan pergerakan optimal serta melatih memproduksi tenaga besar dengan seketika. Hal ini juga artinya latihan powerlifting juga membantu dalam mobilitas sehari-hari karena tiga gerakan utamanya sering terpakai dan terjadi dalam konteks kehidupan sehari-hari sehingga bisa memudahkan hidup kita dan dapat menghindarkan dari cedera dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun