Mohon tunggu...
Bagaskoro AjiPurnomo
Bagaskoro AjiPurnomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPI

KKN TEMATIK UPI 2021 GELOMBANG 2

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2021 Gelombang 2: Membuat Karakter Bangsa Melalui Literasi Digital

14 September 2021   16:05 Diperbarui: 14 September 2021   16:08 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gelombang besar dunia digital tidak dapat dihentikan, ia menyediakan semua yang bisa digunakan dengan baik, tetapi sering menghancurkan martabat seseorang dengan cara yang berbeda. Ketidakpastian masyarakat di dunia digital membuat penyalahgunaan lain dari media digital pada tingkat pribadi, sosial dan nasional. Masih belum waktunya dengan ingatan kami, kompetisi yang menarik antara dua kandidat presiden dalam pemilihan presiden 2014. kedua kandidat menggunakan berbagai bentuk media digital, seperti situs web, blog, twitter, Facebook dll. Untuk kampanye. 

Tidak hanya searah, para pendukung kedua kandidat juga berpartisipasi dalam mendorong kampanye dengan berbagi informasi, berita, gambar portal resmi, Portal News to Pribadi. Menggambar parodi negatif dari dua kandidat yang tersebar, n. mengatakan berita palsu dan informasi palsu mengisi durasi jejaring sosial, situs berita dan informasi. Tidak jarang, pengguna menganggap bahwa berita kebohongan dan parodi negatif adalah kebenaran. Pengguna internet juga melarutkan kandidat pemimpin mereka sesuai dengan konsekuensinya.

Beberapa fenomena sebelumnya menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia sebenarnya masih menggelitik media ini. Di satu sisi, dimungkinkan untuk mengakses jaringan, perangkat keras beroperasi dan menerapkan perangkat lunak media digital, tetapi pengguna tidak sepenuhnya terdiri dari konsekuensi menggunakan media digital. 

Selain itu, banyak pengguna tidak menggunakan media digital untuk mendapatkan, untuk menyebar dan memberikan informasi yang benar dan bermanfaat bagi kehidupan. Jadi, bahkan jika saya telah mendominasi membaca, tetapi pengguna internet di Indonesia belum sepenuhnya Memiliki keterampilan literasi digital.

Penjelasan historis, konseptual dan dimensi sebelumnya jelas terjadi melek huruf digital. Keterampilan ini dapat meningkatkan kemampuan seseorang yang berurusan dengan media digital yang mengakses, yang meliputi konten, diseminasi, yang juga membuat pembaruan media digital untuk proses pengambilan keputusan dalam kehidupan mereka. 

Jika seseorang memiliki keterampilan ini, Anda dapat menggunakan media digital untuk kegiatan produktif, kesenangan dan promel diri, tidak, bahkan tindakan destruktif. Karena itu, pembelajaran alfabetisasi digital dalam masyarakat diperlukan. Ada dua cara di mana dapat digunakan, yaitu, pendidikan sekolah (formal) dan masyarakat (informal dan non-formal).  Di sekolah, literasi digital dapat dimasukkan dalam berbagai topik seperti bahasa, ilmu sosial (IPS), kesehatan dan komputer.

Pada dasarnya, sarana literasi adalah perhatian publik terhadap efek negatif dari media. Seperti yang kita ketahui, media memiliki dua sisi mata pedang yang memiliki dampak positif dan negatif. Sisi negatifnya terkadang lebih dari sisi positif. Di antaranya, mengurangi privasi individu, meningkatkan potensi kriminal dan juga menyebabkan kelebihan komunikasi. 

Dalam memahami literasi media, publik media dapat memberikan reaksi dan mengevaluasi pesan multimedia dengan kesadaran penuh dan rasa tanggung jawab Dalam mata pelajaran bahasa, misalnya, ada beberapa keterampilan yang perlu didominasi oleh siswa seperti membaca, mendengarkan dan menulis. 

Jika Anda terhubung ke alfabetisasi digital, kemampuan membaca dan menulis dilakukan dengan media digital, seperti melalui komputer, internet (blog, media sosial, web) dan smartphone. Siswa dapat diundang untuk membedakan berita palsu dan berita yang benar di Internet. Selanjutnya, alamat alamat berguna untuk belajar dan bagaimana menggunakannya. 

Belajar aplikasi pembelajaran yang berbeda juga dapat dikirimkan. Selain melintasi pendidikan formal, pembelajaran alfabetisasi digital juga dapat dilakukan dalam pendidikan masyarakat melalui kelompok studi, PKK, Karann Taruna, komunitas hobi, dll. Literasi Media Digital adalah alat penting untuk mengatasi berbagai masalah sosial, seperti pornografi dan pornografi, penggunaan alkohol, rokok dan obat-obatan, obesitas dan gangguan makan, penganiayaan dan kekerasan, identitas gender, rasisme, rasisme, diskriminasi, penindasan. Dan keterampilan langsung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun