Film Dua Garis Biru ini merupakan film yang mengandung pesan akan pentingnya menjalin hubungan berpacaran tidak melampaui batas wajar. Dalam film ini, kurangnya nasehat orang tua terhadap anaknya untuk memberi edukasi seks di usia muda. Bima dan Dara memberikan pelajaran bagi kita semua bahwa menjalin hubungan di waktu SMA itu merupakan sebuah hal yang wajar, tetapi mereka melakukan hal yang kelewat batas sehingga Dara hamil di luar nikah.
Awal mula terjadinya masalah ini yaitu, ketika Dara mengajak Bima untuk main ke rumahnya yang pada saat ini hanya ada asisten rumah tangganya. Kemudian Dara dan Bima iseng-iseng bermain di kamar Dara, mereka bermain rias-merias wajah karena di kamar Dara banyak poster-poster cowok korea. Bima kemudian dirias oleh Dara dan pada akhirnya mereka tidak sengaja membuat hal yang dilarang dalam berpacaran tersebut.
Dara dan Bima harus menerima nasib yang berujung kepahitan, karena setelah pihak dari sekolahan mengetahui bahwa Dara hamil, kemudian pihak dari sekolahan menghubungi keluarga dari kedua anak muda tersebut. Keputusan Dara untuk mempertahankan kehamilannya membuat ia harus berhenti dari sekolah. Gina menyampaikan kritik keras kepada pihak sekolahan mengapa hanya Dara saja yang diberhentikan dari sekolah, sementara Bima masih bisa melanjutkan sekolahnya. Dalam film ini ditunjukkan bagaimana kehamilan seorang remaja mengundang sinis di lingkungan sosial.
Dan pada akhir film keluarga lambat waktu akan merestui pernikahan mereka berdua, meskipun dengan cara yang salah. Mereka tetap melakukan pernikahan meskipun belum waktunya dan kehilangan cita-citanya.
#Filmologi04