Mohon tunggu...
ayub badrin
ayub badrin Mohon Tunggu... Penulis - Ayub Badrin seorang jurnalis

Selain menggeluti dunia Teater saya juga aktif di media masa lokal.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Jokowi, Junior yang Mengeksekusi Pekerjaan Senior

28 Maret 2019   10:24 Diperbarui: 28 Maret 2019   10:31 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Ayub Hamzah Fahreza

Jokowi sering dikatakan tidak punya karya selain hanya meneruskan program program presiden sebelumnya.  Itu memang benar walau tidak semua.  Ada juga yang murni menjadi program pemerintahannya Jokowi,  banyak pun.

Tetapi kerja seorang presiden memang meneruskan atau mengerjakan master plan atau grand designe dari pembangunan bangsa. Dimana grand designe itu memang sudah dirancang sejak Indonesia mulai menggeliat setelah merebut kemerdekaan di tahun 1945.

Jadi kalau ente kepo dengan pembangunan yang dilakukan Jokowi hanya perpanjangan tanganan pemerintah sebelumnya,  ente gak salah coy.  Justru Jokowi akan menjadi salah jika dia tidak mengerjakan alias memangkrakkan proyek proyek yang sudah dirancang oleh senior seniornya.  Jokiwilah orang yang  berhasil mewujudkan cita cita para seniornya yang tidak kesampaian meski ada yang memerintah hingga 10 tahun alias 2 priode.

Itu makanya mantan mantan presiden seperti Megawati dan Habiebie sangat berterima kasih kepada Jokowi dan mendukung kinerjanya.  Bahkan Gusdur pun melalui keluarganya ikut mendukung Jokowi.

Kita tak perlu memupuk rasa benci kita pada pria kurus kerempeng ini.  Sebab rasa benci itu akan menutup mata hati dan akal sehat kita.  Bayangkan,  berapa banyak pekerjaan senior yang terbengkalai alias mangkrak yang kemudian dikerjakan oleh Jokowi.

Dulu mengapa pekerjaan itu tak selesai?  Itu karena banyak sekali mafia proyek di belakang pekerjaan pekerjaan itu. Untuk membebaskan tanah rakyat saja dulu,  mereka tak mampu.  Tapi mengapa di tangan Jokowi,  semua rakyat mau memberikan tanahnya?  Hemat saya itu bukan semata karena ganti untung.  Tetapi lebih dari kecintaan rakyat terhadap negeri ini.  Selain untung,  mereka tau,  negeri ini harus dibangun.  Dan,  mereka juga tau Jokowi bersih. Mengawal harta rakyat hingga negeri ini menjadi negeri yang maju.

Jadi saya kira melanjutkan pekerjaan yang terbengkalai atau mangkrak dari senior memang sudah kewajiban junior.  Malah sungguh tak beradabnya jika junior justru membiarkan "warisan" yang ditinggalkan oleh senior.  Ini bicara dalam bingkai prosedural sebuah kerja membangun bangsa.  Bukan dalam perspektif kebencian yang mengakar hanya karena menelan pil hoax yang sungguh pahit itu.

Begitu pula seandainya Prabowo menang dalam Pilpres nanti (semoga saja tidak)  maka beliau dengan jantan juga harus melanjutkan pembangunan yang sudah dikerjakan Jokowi.  Hanya saja pertanyaaannya apa Prabowo mau dan mampu?  Sebab mengerjakan pembangunan disegala bidang seperti yang dikerjakan Jokowi tidak mudah.  Butuh menurunkan ego,  butuh kesadaran yang kuat untuk menghormati senior.  Siapakah itu?  Presiden terdahulu.  Jadi jikapun Prabowo terpilih,  Jokowi adalah seniornya.  

Heheh, jangan marah,  tarik lagi rokoknya....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun