Mohon tunggu...
Evi hayana
Evi hayana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Muhammadiyah Malang

B1ndw99d

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hoax: Konsumsi Sehari-hari Masyarakat

21 Juni 2021   17:59 Diperbarui: 21 Juni 2021   18:11 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 HOAX: KOMSUMSI SEHARI-HARI

Kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan oleh media online dalam penggunaannya menjadikan media ini sebagai media yang sangat berpengaruh untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat. Saat ini penyebaran informasi atau berita melalui media online tidak hanya disediakan oleh situs informasi yang sudah dikenal masyarakat, tetapi oleh siapa saja yang menggunakan internet yang dapat berperan penting dalam penyebaran informasi. Sayangnya, banyak informasi atau berita yang dirilis secara individu atau kelompok yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya atau ditandai sebagai hoax. Hoax adalah informasi atau berita yang mengandung hal-hal yang tidak pasti atau tidak benar-benar fakta yang telah terjadi. Hoax adalah berita bohong atau kabar palsu. Menurut kamus besar bahasa Indonesia hoaxs atau hoax adalah berita bohong atau berita tidak bersumber titik dengan kata lain sebagai upaya memutarbalikkan fakta. Sedangkan menurut Wikipedia, hoax adalah usaha untuk menipu atau mengakali pembaca/mendengarnya untuk percaya. Sementara menurut silverman, hoax adalah rangkaian informasi yang memang sengaja disesatkan namun dijual sebagai kebenaran. Menurut dewan pers maraknya di Indonesia karena adanya krisis kepercayaan terhadap media mainstream Yosep Adi Prasetyo selaku ketua dewan pers, mengungkapkan bahwa hoaks adalah dampak berubahnya fungsi media sosial. Kini informasi atau berita yang diyakini kebenarannya tidak lagi mudah ditemukan titik bahkan mediamainstrem yang dianggap sebagai media terpercaya puncak terkadang dihinggapi penyebaran hoax, hoax merupakan informasi atau berita yang berisi hal-hal yang belum pasti atau yang benar-benar tidak saja oleh media arus utama, kini hoax sangat banyak beredar di masyarakat melalui media online melalui media sosial yang merupakan mediator banyak digunakan fenomena hoax di Indonesia ini dipandang menimbulkan beragam masalah.menilai telah memasuki tahap serius. Kebingungan masyarakat ini dapat dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menanamkan kebencian sehingga berpeluang terjadi perpecahan dan permusuhan. Berdasarkan latar belakang tersebut hal yang menarik untuk dikaji lebih mendalam adalah tentang interaksi komunikasi hoax yang terjadi di media sosial. Karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana interaksi komunikasi hoax di media sosial tentang konten hoax yang terus dilakukan berulang-ulang melalui media sosial akan berdampak mengubah opini dan pilihan masyarakat tentang interaksi komunikasi hoax di media sosial yang menyangkut pengirim dan penerima pesan media yang digunakan, isi pesan, proses produksi, penyebaran dan dampak hoax bagi masyarakat. Hoax paling banyak menyebar melalui media sosial.

Sub Direktorat pengendalian konten internet Ditjen aplikasi informatika Kominfo menyebut ada 1.387 hoax selama pandemi covid-19 di Indonesia. Hoax sebanyak itu tercatat sejak Maret 2020 hingga 26 Januari 2001. Penyebaran ribuan hoax itu terjadi kian masif titik terlebih, ada bencana dan pandemic covid-19 yang terjadi di Indonesia dalam rentan waktu yang disebutkan,

Berdasarkan survei katadata insight center (KIC) yang bekerja sama dengan kementerian komunikasi dan informatika serta siberkreasi hasil survei yang dilakukan KIC itu 30% sampai hampir 60% orang Indonesia terpapar hoax saat mengakses dan berkomunikasi melalui dunia maya. Sementara hanya 21% sampai ai 36% saja yang mampu mengenali hoax. Kebanyakan hoax yang ditemukan terkait isu politik kesehatan dan agama. Responden misalnya menaruh informasi pribadi seperti tanggal lahir (67, 4%) nomor telepon (53,73%) dan informasi lokasi terkini(67,6%) di media sosialnya. Pengembalian sampel survei status literasi digital nasional dilakukan tanggal 18 sampai 31 Agustus 2020 dengan menggunakan multistage random sampling dengan teknik home visit. Total jumlah responden adalah 1670 orang margin of error kurang lebih 2,45% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden adalah anggota rumah tangga berusia 13 sampai 70 tahun dan mengakses internet dalam 3 bulan terakhir. Pengguna internet di Indonesia cenderung gulung waspada dan pentingnya kerahasiaan data pribadi serta masih melakukan sejumlah kebiasaan beresiko.

Perilaku penyebaran berita hoax ini benar-benar tidak sesuai dengan undang-undang (UU) nomor 40 tahun 1999 pasal 4 menjelaskan wartawan titik dalam penyiaran gambar dan suara dari arsip wartawan mencantumkan waktu pengembalian gambar dan suara. Kode etik jurnalis sesuai pedoman UUD yang diterapkan di Indonesia untuk wartawan agar memberi berita atau informasi yang dipublikasikan bisa dipertanggungjawabkan, penulisan berita secara hati-hati tidak Indonesia mempublikasikan tidak membuat berita bohong, fitnah,sadis, dan cabul.

Untuk mengetahui berita hoax dan asli maka perlu untuk memperhatikan ciri-ciri berita hoax setelah memahami definisi dari hewan berikut beberapa ciri umum berita bohong tersebut yang dapat kita waspadai:

1. Didistribusikan melalui email atau media sosial yang efeknya lebih

2. Berisi pesan yang muat cemas atau panik para pembaca

3. Diakhiri dengan imbauan agar pembaca segera menyebarkan peringatan tersebut ke forum yang lebih luas. Kawat memanfaatkan itikad baik pembaca sehingga pembaca berita ini tanpa memiliki dulu kebenarannya, segera menyebarkan ke forum lain. Akibatnya rantai peredaran data di internet makin padat dengan berita yang tidak benar

4. Pengirim awal salat tidak disebutkan atau diketahui.

Adapun untuk mengantisipasi termakan berita hoax. Berikut adalah beberapa langkah untuk mengidentifikasi berita hoax dan berita fakta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun