Mohon tunggu...
azzrr
azzrr Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Degradasi Profesi Nelayan: Menelik Strategi Pemkot Surabaya Dalam Memberdayakan Masyarakat Pesisir dan Nelayan yang Masih Belum Suistainable

9 Oktober 2022   23:00 Diperbarui: 9 Oktober 2022   23:23 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Keadaan Pesisir Timur Pantai Kenjeran Surabaya (Sumber: Dokumentasi Penulis)   

Surabaya dikenal sebagai kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, namun gemerlapnya Kota Surabaya masih banyak dijumpai berbagai kesenjangan sosial terutama yang dirasakan oleh masyarakat nelayan yang berada di Pesisir Pantai Timur Surabaya. 

Terbatasnya aksesbilitas dan Kesenjangan sosial lainnya yang dirasakan oleh para nelayan menyebabkan sampai saat ini mereka masih berada dibawah garis kemiskinan dan kualitas hidup yang rendah. Karena kondisi itulah profesi nelayan kini tidak banyak diminati dan mulai terkikis oleh zaman. 

Padahal peran nelayan sangat besar untuk mendukung perekonomian sektor kelautan dalam mengelola dan melestarikan ekosistem laut. Berdasarkan Data Stastistik Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kota Surabaya Tahun 2019, menyebutkan terjadi penurunan jumlah penduduk Kota surabaya yang berprofesi sebagai nelayan. 

Tercatat jumlah nelayan pada tahun 2019 berjumlah 2,045 orang lebih sedikit dibandingkan jumlah nelayan tahun 2017 yang berjumlah 2.266 orang. Berkurangnya Jumlah nelayan berpengaruh pada hasil tangkapan ikan di Surabaya yang mana selama 5 tahun terakhir terus-menerus mengalami penurunan.  

Tidak pastinya pendapatan yang diperoleh nelayan dari melaut serta terbatasnya alat tangkap ikan dan kenaikan harga BBM saat ini menambah beban berat bagi para nelayan. 

Di tambah pengaruh adanya musim angin barat atau sering disebut sebagai musim paceklik bagi nelayan. Karena pada saat itu kondisi cuaca tidak bersahabat seperti munculnya gelombang tinggi yang menyebabkan banyak terjadi kecelakaan ditengah laut sehingga ketika musim paceklik banyak nelayan tidak bisa memaksakan diri untuk melaut yang mana hal ini berpengaruh pada menurunnya pendapatan mereka. 

Aktivitas melaut merupakan mata pencaharian utama masyarakat pesisir sehingga ketika mereka tidak bisa melaut berarti mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. 

Kondisi yang memprihatinkan yang terjadi pada nelayan ini sehingga perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah Kota Surabaya terhadap keberlangsungan hidup para nelayan. 

Jangan sampai keadaan yang terus memburuk pada kondisi nelayan menyebabkan hilangnya profesi nelayan yang berdampak pada komoditas perikanan dan kelautan khususnya di Kota Surabaya.

Aktivitas nelayan dalam mencari ikan yang melesu saat musim paceklik di Surabaya juga dialami salah satunya terjadi di Kecamatan Bulak Pantai Kenjeran Surabaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun