Mohon tunggu...
Azzam Andzarulhaq
Azzam Andzarulhaq Mohon Tunggu... Insinyur - Pembelajar Sepanjang Hayat

Sebaik-baik manusia, ialah yang paling besar manfaatnya untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Relasi Alam dan Manusia

22 Januari 2022   19:52 Diperbarui: 22 Januari 2022   19:54 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika saat ini saya ditanya "kapan terakhir kali kamu bisa merasakan ketenangan?" Maka, jawabannya ketika saya berusaha untuk membuka keterhubungan saya dengan alam semesta.

Manusia, bersama segala rutinitasnya seringkali menjadi eksklusif. Dari hari ke hari kita disibukkan oleh segala tumpukan kertas, benda-benda mati yang mesti dikontrol, melayani berbagai macam manusia, dan segala bidang pekerjaan lain yang menguras pikiran dan tenaga. Seakan-akan fokus manusia setiap saat benar-benar dihabiskan oleh hal-hal tersebut.

Waktu 24 jam serasa singkat. Pagi bertemu petang. Malam bertemu pagi kembali. Beberapa orang sekadar lewat dan bertemu hanya untuk melambaikan tangan atau hanya untuk say "hello". Padahal, kita hidup dalam dunia nyata yang berisi orang-orang dengan segala macam cerita unik dan makhluk hidup lain yang ada di sekitar.

Seluruh panca indera kita dituntut untuk melakukan segala sesuatu yang bertujuan untuk menyelasaikan segala macam hal yang sedang kita jalani dan hadapi. Mata kita dituntut untuk melihat layar komputer dan handphone setiap saat agar setiap pekerjaan yang kita lakukan segera selesai dan tidak tertinggal informasi terkini yang ada di media sosial. Hidung kita terpaksa harus menghirup debu-debu dan asap kendaraan di sekitar kita setiap harinya untuk bisa berjalan menuju satu tempat ke tempat yang lain. Telinga kita dituntut menerima berbagai macam telepon yang masuk untuk segala urusan yang sedang kita jalani. Mulut kita dituntut untuk memakan segala hal yang kita inginkan tanpa perlu memikirkan kandungan nutrisi dan kesehatan. Pada tubuh kita menempel debu, keringat, dan kotoran-kotoran sepanjang hari.

Tapi, pernahkah kita merasa utuh dan seimbang sehingga kita merasa benar-benar puas?

Banyak sekali hal-hal kecil yang sebenarnya ada di dekat kita yang tanpa kita sadari memberikan ketenangan, ketentraman, dan kesejukan. Bahkan, hal-hal tersebut bisa jadi sesuatu yang mungkin kita rindukan, disela-sela rutinitas yang sedang kita jalani.

Seperti ketika sedang berjalan di taman kota/hutan kota. Sepanjang jalan, mata disuguhkan oleh berbagai tanaman hehijauan yang membuat paru-paru merekah, kaki yang terhubung dengan jalan berbatu dan berkerikil membuat beberapa urat-urat meregang. Suara burung dan percikan air sungai yang menyegarkan gendang telinga.

Atau ketika saya sedang berada di rumah mendengar suara air aerator di aquarium, melihat bunga-bunga dan tanaman hijau tumbuh disekitar halaman rumah menyedot segala pikiran negatif yang ada didalam kepala.

Jika malam tiba, secangkir kopi dan suara jangkrik menemani sinar bulan yang menerangi alam raya. Bersama ratusan bintang-bintang yang tetap bercahaya, meski manusia-manusia dibawahnya sedang merasakan hal-hal negatif di hati dan pikirannya meratapi segala kejadian yang terjadi sehari-hari.

Ruang terbuka misalnya, seperti pantai memberikan rasa hangat pada sekujur tubuh kita secara langsung, tumpukan pasir-pasir menyelinap di sela-sela kaki kita, ombak-ombak yang tinggi menerjang dan menyapu seluruh pikiran-pikiran negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun