Bencana banjir masih menjadi ancaman nyata bagi warga Kota Malang, khususnya di Kecamatan Blimbing. Berdasarkan peta potensi bencana hasil survei tahun 2021 dari BPBD Kota Malang, 20 wilayah yang terdata memiliki zona rawan banjir, terutama di sekitar aliran sungai dan daerah rendah. Beberapa kecamatan seperti lowokwaru, blimbing, klojen, sukun, dan kedungkandang hingga kawasan sekitar Sungai Brantas masuk dalam kategori rawan.
Data ini memperlihatkan bahwa banjir di Kota Malang bukan sekadar potensi, melainkan masalah nyata yang perlu diantisipasi bersama. Karena itu, mitigasi bencana banjir menjadi langkah penting.
Mitigasi tidak hanya soal kesiapsiagaan warga, tetapi juga kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Peta potensi bencana yang telah dipublikasikan sejak 2021 seharusnya menjadi acuan dalam pembangunan infrastruktur, pengelolaan drainase, hingga penataan kawasan permukiman.
Dengan edukasi dan pemahaman peta risiko, masyarakat Kota Malang dapat lebih siap menghadapi ancaman banjir dan meminimalisasi dampaknya. Karena bencana tidak bisa dihindari, tetapi risiko dan kerugiannya bisa kita kurangi bersama.
Bagaimana menurut Anda? Apakah mitigasi di Kota Malang sudah berjalan efektif, atau masih butuh langkah baru yang lebih nyata?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI